Nama itu pertemuan

 part 1
plase,, aku ingin menghapus perasaan bahwa aku suka terhadapnya. entalah berapa hari ini aku sering melihat dirinya. memang dia manis, cantik, anggun ada perasaan senang dalam hati ini, aku juga bigung mau berkata apa, tapi hal yang pasti aku tidak akan menggutarakan perasaanku terhadapnya aku hanya perlu mengaguminya tapi perasaan ini benar - benar menggagu, kalau boleh memohon hilangkan perasaan ini aku tidak mau didera perasaan yang tidak aku mengerti apa namanya.

Nama itu pertemuan.

pertemuan yang membawaku lebih mengenal tentangnya dia perempaun baik, sudah tiga tahun aku mengenalnya sering aku berjumpa tapi aku tidak pernah berbicara banyak padanya mungkin hanya senyuman, pandangan mata, atau sekedar bertemu di jalan saja, entalah dia gadis yang baik menurutku.

Sore hari angin berlari lebih cepat mengoyang pohon besar yang berdiri di sepanjang halaman kampus banyak mahasiswa yang membawa modul super besar berlari - lari kecil memburu ketinggalan pelajaran yang segera dimulai., aku duduk membaca buku beberapa halaman sambil menungggu seseorang yang sudah berjanji bertemu di gazebo kampus dakwah.

baru kali ini aku akan berbicara banyak padanya setelah sekian lama, kami satu jurusan bahkan satu ruangan tapi kami tidak pernah berbicara banyak bahkan sapa saja jarang aku juga tidak tahu mungkin sifat pendiamku sudah stadium empat, sehingga jarang berbicaranya denganya.

 hai suara kecil yang mengagetkanku. dari tadi menunggu, tanya rindu sambil memandangku ? tidak hanya beberapa menit saja sahutku sambil berdiri menghampirinya.