iklan

Wednesday 10 August 2016

perfektif tempo dulu dan sekarang terhadap guru.

apa yang terpikirkan olehmu ketika melihat gambar dibawah ini ? mungkin seperti inilah realitas yang ada sekarang dimana gambaran perlakuan orang zaman dahulu terhadap guru  sudah sangat berbeda.
sumber Google
tentu yang berusia 20 - 40 tahun keatas akan banyak memahami realitas pendidikan zaman dulu dimana guru sangat dihormati, baik orang tua dan anak menurut apa yang disampaikan guru. jika guru menghukum muridnya ( misalnya berbuat salah ) orang tua tidak akan marah. orang tua akan mengerti ketika anak diberi hukuman jika berbuat salah merupakan suatu tindakan biar anak disiplin dan tidak malakukan kesalahan yang sama.

Ada hal yang menarik pada zaman dulu dimana siswa yang berprestasi akan di berikan hadiah ( reward ) jika bersalah di berikan hukuman ( Punishment ). hadiah bisa berupa apa saja termasuk ucapan selamat, pujian hadiah buku dan lain sebagainya yang dapat menembah semangat siswa. sedangkan hukuman berupa tambahan tugas seperti pekerjaan rumah, dan lain sebagainya agar kedepanya juga dapat berprestasi atau mengubah sikap malas menjadi bertanggung jawab terhadap tugasnya sebagai seorang siswa. tentu kita masih mengigat dimana kita mengaduh kepada orang tua terhadap hukuman yang di terima dari guru bukan mendapat dukungan atau pembenaran orang tua cenderung menambah hukuman misalnya siapa suruh jadi malas, hanya bermain saja sepanjang waktu jadi pantas untuk di hukum dan lain sebagainya.

Tetapi zaman sudah berubah dimana orang tua ikut andil melakukan intervensi dalam pendidikan anak. tidak masalah kalau hanya berupa kritikan, saran sebab pendidikan adalah tugas utama orang tua, guru maupun masyrakat. tetapi masalah sudah lain ketika orang tua sudah melakukan intervensi terhadap kewenagan guru dalam mengajar. Guru yang sudah melakukan tugasnya dengar benar kadang dianggap salah dan menyalahi aturan, apalagi guru yang menjewer telinga siswa  akan di laporkan kepolisi dan pidanakan. Guru menegur siswanya yang bersalah orang tua datang menghajar guru sang anak. Seperti kejadian yang Baru terjadi di Kota Makassar orang tua siswa menghajar guru sang anak hingga berdarah. silakan baca  http://fajaronline.com/2016/08/10/begini-kronologi-penganiayaan-guru-smk-2-makassar/

Terkait hukuman fisik terhadap siswa yang bersifat kontroversi. Tentu kita masih ingat dimana era tahun 2000 an hukum fisik dari guru merupakan kewajaran yang masih dapat diterima. saya masih ingat betul dimana guru ketika tidak mengerjakan tugas bersiap untuk menerima pukulan mistar di telapak tangan, tidak keras juga tidak lunak, atau disuruh megerjakan sool di papan tulis kalau tidak bisa akan berdiri didepan sampai ada yang dapat mengerjakannya. apakah orang tua kami marah mendengar hal itu ? tentu tidak bahkan orang tua cenderung geli mendengar pendapat itu dan merasa malu karena anak tidak terlalu taat dalam mengerjakan tugas.

Tetapi realitas sekarang dimana HAM sangat dijunjung kadang terlalu  lebay, dimana guru baru menegur siswa saja dapat dipolisikan. menurut saya ada aturan yang perlu disadari bersama antara orang tua dan guru pendidik siswa agar berkurangnya tindakan kekerasan terhadap murid dan guru pengajar tidak terjadi lagi seperti kejadian pemukulan terhadap murid atau orang tua memukul pengajar murid. diantaranya guru tidak boleh semena menanya terhadap siswanya. ada guru yang memukul siswanya samapi muntah - muntah dan sakit, bahkan meninggal dunia. ada yang merendahkan harga diri siswa. ini jelas berbuatan salah dan dapat di pidanakan kalau perlu. sebaliknya orang tua siswa juga jangan asal main hakim anaknya baru di tegur saja sudah asal main pulul saja inikan terlalu lebay.

Ada hal yang menarik di dalam ajaran islam tentang pendidikan anak pada usia 10 tahun sudah sangat jelas didalam Al - Qur'an dan hadis dimana anak dibenarkan dipukul dibagian kaki ketika ia lalai tidak mengerjakan shalat. karena ini merupakan pendidikan shock therapy agar dia tidak lalai di kemudian hari.

Kadang terpintas dalam pikiran saya untuk berterima kasih kepada guru - guru yang sudah mengajarkan saya karena apa yang diajarkan tempo duluh baik itu pukulan fisik atau tugas tambahan kalau malas mengerjakan tugas ketika dewasa ini baru menyadari betapa berharganya itu, pukulan itu bukan pertanda marah tapi cinta untuk mengarahkan kearah yang lebih baik dan berusaha agar tidak lalai dari tugas.

Di laitai 2 TV ONE  biro Makassar bersama bisingnya suara kipas dari AC.

No comments:

Post a Comment