iklan

Thursday, 22 May 2014

KARAKTERISTIK PERS

A.   Karakteristik Pers
       Karakteristik  adalah ciri - ciri spesifik, setiap media memiliki karakteristik sendiri yang sekaligus membedakan dengan media yang lain. Dari karakteristik itulah lahir sebuah identitas. Menurut guru saya, pers memiliki empat ciri spesifik yang sekaligus menjadi identitas dirinya. Tapi ada juga pakar pers yang menambahkan dengan satu ciri yang lain yakni objektivitas. Dengan asumsi untuk memperluas wawasan serta mempertajam analisis kita terhadap pers, Dengan demikian terdapat lima ciri spesifik pers yang kita bahas di sini.
  1. Periodesitas
  2. Publisitas
  3. Aktualitas
  4. Universalitas
  5. Objektivitas
1.  Periodesitas
     periodesitas, artinya pers harus terbit secara teratur, periodik,  misalnya setiap hari, seminggu sekali, dua minggu sekali, satu bulan sekali, atau tiga bulan sekali, pers yang terbit setiap hari pun harus tetap konsisten dengan pilihannya, apakah terbit setiap hari atau pada sore hari. Sekali pagi hari seterusnya harus pagi hari. Begitu juga sebaliknya, sekali sore hari, seterusnya harus sore hari. Kecuali kalau ada perubahan haluan yang di putuskan melalui rapat paripurna manajemen. pers yang tidak terbit secara periodik, biasanya sedang menghadapi masalah manajemen, seperti konflik internal, Krisis finansial, atau kehabisan modal.

2.  Publisitas
     Publisitas, berarti pes yang di tujukan kepada khalayak sasaran umum yang sangat heterogen. apa yang di sebut heterogen menunjukan pada dua dimensi : geografis dan psikogafis. Geografis menunjukan pada administrasi kependudukan, seperti jenis kelamin, kelompok usia, suku bangsa, agama, tingkat pendidikan, status perkawinan, tempat tinggal, pekerjaan atau profesi, perolehan dan pendapatan.  Sedangkan psikografis menunjukan pada karakter, sifat kepribadian, kebiasaan, adat istiadat, sebagai contoh orang kota rata - rata memiliki tingkat mobilitas sangat tinggi di bandingkan dengan rata - rata orang desa. Orang kota lebih menyukai pola persaingan, sedangkan orang desa mengutamakan kebersamaan.

3.  Aktualitas
     Aktualitas, berarti informasi apa pun yang di suguhkan media pers harus mengandung unsur kebaruan, menunjukan kepada peristiwa yang benar - benar baru terjadi atau yang sedang terjadi. Secara etimologis, aktualitas ( actuality ) mengandung arti kini dan keadaan sebenarnya. Secara teknis jurnalistik, aktualitas mengandung tiga dimensi : kalender, waktu, masalah.
     Aktualitas Kalender, berarti merujuk kepada berbagai peristiwa yang sudah tercantum atau terjadwal dalam kalender, baik pada kalender yang umum Masehi yang memuat penanggalan dari 1 januari sampai dengan 31 desember, maupun kalender khusus seperti kalender akademik, kalender pemerintahan, kalender ormas, atau kalender sosial budaya dan pariwisata.
      Aktualitas waktu berkaitlagi aan dengan peristiwa yang baru terjadi, atau sesaat lagi akan terjadi ( news is timely ). Bom meledak, kerusuhan di suatu kota, banjir bandang, tanah longsor, dan beberapa contoh dari aktualitas waktu.
      Aktualitas masalah berhubungan dengan peristiwa yang dilihat dari topiknya, sifatnya, dimensi dan dampaknya, serta karakteristiknya. Aktualitas masalah mencerminkan fenomena yang senantiasa mengandung unsur kebaruan, seperti hak asasi manusia, kolusi korupsi nepotisme, atau ,masalah - masalah
kemasyarakatan dan kebangsaan yang belum selesai seperti demokrasi, penegakan hukum, keadilan, pemerataan pendapatan.

4.  Universalitas
    Universalitas, berkaitan dengan kesemestaan pers di lihat dari sumbernya dan dari keanekaragaman materi isinya. Dilihat dari sumbernya, berbagai peristiwa yang dilaporkan pers berasal dari empat penjuru mata angin. Dari utara, Selatan, Utara, Timur. Dilihat dari materi isinya, sajian pers terdiri atas aneka macam yang mencangkup tiga kelompok besar, yakni kelompok berita ( news ), kelompok opini ( views ), dan kelompok iklan ( odvertising ). Betapa pun demikian, karena ketebatasan halaman, isi media pers harus tetap selektif dan terfokus.

5.  Objektivitas
      Objektivitas merupakan nilai etika dan moral yang harus di pegang teguh oleh surat kabar dalam menjalankan profesi jurnalistik. Setiap berita yang disuguhkan itu harus dapat di percaya dan menarik perhatian pembaca, tidak mengganggu perasaan  dan pendapat mereka.Surat kabar yang baik harus dapat menyajikan hal - hal yang faktual apa adanya, sehingga kebenaran isi berita yang di sampaikan tidak menimbulkan tanda tanya.
    

1 comment: