Aku tak tahu harus mulai dari mana rasanya seperti mimpi. mimpi yang menyadarkanku tentang arti kehidupan yang sulit untuk aku tafsirkan. Sebuah kapal yang telah membawaku berlayar mengarungi sisi lain dari kehidupan. kini telah menipi. Tapi bukan untuk berhenti. Kapal itu hanya menurunkan dan mencari muatan penumpang lainnya. Kuratapi sejenak lingkungan sekitar pelabuhan tempat kapalku bersandar, nampak kebahagian dari raut wajah para penumpang yang usai berlayar di sambut oleh keluarga. keluarga yang telah lama menungggu kembali kehadirannya. Tapi, ditempat pemberitian itulah awal dari cerita baru mereka, dalam mengarungi kehidupan mereka tanpa di pandu lagi oleh nahkoda dan kapten kapal. Aku masih melanjutkan perjalananku tempat pemberitianku masih jauh kurang lebih dua tahun lagi lamanya.
*****
Ah, bicara soal perjalanan pasti akan menimbulkan kesan dalam hati. Tidak terkecuali kapal juang ini. Kapal yang telah membawaku berlayar kurang lebih dua tahun lamanya, kapal ini telah membawaku melintasi lautan yang membentang, membawaiku melintasi angin kencang, melintasi halilintar, atau badai yang kencang. Tapi aku senang, Kapal ini masih kokoh melintasi jalur perjanannya. Bagi sebagian orang ceritanya mungkin akan berlebihan, Aku hanya perlu Move on untuk selanjutnya bersiap menunaikan pekerjaan yang selanjutnya. Tapi tunggu, kutanya padamu pernakah engka jatuh cinta teramat sangat sehingga engkau takut kehilangan sesuatu yang hakikinya tidak pernah engkau miliki selamanya ? iya, aku pernah. tidak lain dan tidak bukan mungkin aku sudah jatuh cinta pada kapal ini.
***
Setiap perjalan pasti akan menemukan fase akhir. entah itu berupa perpisahan atau kebersamaan konstan pada satu titik. ia, itu sudah sunnatullah. Tapi, jujur perjalananku yang sudah dua tahun banyak memberiku pelajaran. Diatas kapal ini kutemukan kebersamaan yang dirantai oleh tali persaudaraan, diatas kapal ini juga, kutemukan sosok - sosok yang selalu menerimaku atas segala keterbatasan yang aku miliki, merekalah yang menutupi segala keteratasan tersebut.
****
Bumi akan terus bereotasi, perpisahan hanyalah titik awal dari kehidupan untuk menyambut pertemuan yang lainnya. sekali lagi selamat kepada penumpang yang usai berlayar. kini aku tinggal melanjutkan perjalanan bersama ratusan atau ribuan penumpang lainnya. ya, begitulah rentetan kehidupan ang begitu singkat, jika engkau pandai memanfaatkan waktu maka engkau akan menjadi orang yang berguna bagi kelaurga dan masyrakat. Tapi, jika engkau tidak memanfaatkannya engakau akan di tinggalkan. sebelum kuusaikan tulisan ini bolehkan saya bertanya kepada anda ? adakah hal yang bermanfaat yang anda kerjakan hari ini ?
****
Bahwasanya hidup ini hanya rangkaian perjalanan menuju pelabuhan akhir sesungguhnya. iya itulah kematian. semonga Allah senantiasa memberikan rahmat dan pentunjuk bagi kita semua dalam mengarungi kehidupan dan bermanfaat bagi diri kita dan orang lain. Amiin....
Senin 29 - 12- 2014
"Bersama hujan dan setetes rinduku"
No comments:
Post a Comment