iklan

Sunday, 15 November 2015

Si kaya dan si miskin yang sama - sama suka menolong

kisah hikmah kali ini aku buka dengan seorang yang kaya raya dan simiskin yang sama - sama suka menolong, Kisah ini aku dapatkan ketika mengikuti seminar umum di kampus UIN ALAUDDIN.

Kisahnya begini suatu saat menjelang idul adha si kaya membagi - bagikan sembako kepada rakyat miskin yang berada di sekitar desanya  kebiasaannya ini di lakukannya menjelang hari - hari besar umat Islam, Sembari membagikan sembako ada rakyat miskin yang menghampirinya dan memberi tahu kepada si kaya tadi kalau kegiatan yang di lakukan ini masih kalah dengan  apa yang di lakukan si fulan. sembari heran dengan ucapan si miskin, Si kaya bertanya memangnya siapa si fulan itu ? tanya si kaya,, si miskin menjawab secara detail alamatnya, nama desanya, serta amalan apa yang ia perbuat sehingga dapat mengalahkan si kaya tadi.

Mendengar penjelasan si miskin tadi, Si kaya berniat mengetahui sendiri apa yang di lakukan si fulan. akhirnya si kaya tadi menyamar sebagai orang miskin dengan berpenampilan pakaian robek, layaknya orang miskin. jam 12 malam si kaya tadi akhirnya mendatangi rumah fulan,
Dor,,,dor,dor assalamu alaikum,,
waalaikum salam
fulan ; ada yang dapat saya bantu  ? tanya fulan
Si kaya ; ia sambil menjelaskan maksud kedatangannya, besok kan hari raya idul adha mohon  
             bantuannya yang dapat kau berikan kepada saya !
Fulan ; oh, ia kebetulan ada beras si fulan  ia berikan semua  kepada  si kaya tadi yang
           berpenampilan miskin.
si kaya tadi pamit untuk pulang.

Dor,, dor, dor jam 1 malam si kaya tadi datang lagi ke rumah fulan, dengan pertanyaan yang sama namun  permintaan  barang yang berbeda. Si kaya,  besok kan hari raya idul adha di rumah kami tidak memiliki gula, kopi, teh mohon bantulah kami.
fulan : oh, ia bergegas masuk kedalam dapur dan mengambil gula, kopi teh sesuai permintaan si kaya tadi, ia berikan semua lagi. si kaya pamit lagi.

Dor,,dor, dor jam 2 malam si kaya datang lagi kerumah fulan, si kaya besok kan hari raya idul adha dapatkah engkau memberikan daging kepada kami fulan ?
Fulan ; oh , tentu  tunggulah sebentar biar aku ambilkan di kandangnya, kebetulan si fulan memiliki 1 ekor kambing. kambing itu di tarik oleh fulan dan di berikan lagi kepada si kaya tadi. si kaya pamit lagi,

Dor,,dor,dor jam 3 shubuh si kaya datang lagi kerumah fulan, permintaan si kaya berbeda lagi. si kaya besok kan hari raya idul adha dapat kah engkau berikan baju baru untuk anak - anakku di
rumah ?
Fulan ;oh, ia segera masuk kedalam kamar anak - anaknya dan mencari baju yang masih layak di gunakan, ia berikan lagi kepada si kaya tadi yang berpenampilan layaknya orang miskin.

Dor,, dor, dor jam 4 shubuh si miskin datang lagi kerumah fulan.
fulan : masih adakah yang dapat saya bantu ?..
si kaya : oh , ia barang yang engkau berikan tadi aku tak sanggup membawanya dan masih aku simpan di dekat pagar rumahmu maukah engkau membantu membawakannya ke rumahku ?..
fulan : tentu, ia segera masuk kedalam kamar anaknya dan membagunkan anak - anaknya agar mau membantu si kaya tadi, akhirnya bapak dan anak membantu si kaya membawakan barangnya.

akhirnya mereka berlima membawakan barang - barang milik orang kaya tadi kerumahnya, sedangkan si  kaya ini sebagai petunjuk jalan menuju rumahnya mereka telah jauh berjalan dari rumah si fulan, si kaya di tegah jalan berhenti dan berkata kayaknya ini bukan jalan kerumah ku karena tidak ada tanda tanda begini jalan menuju ke rumahku. si kaya tadik mengajak si fulan agar kembali kerumahnya, akhirnya mereka kembali lagi, kerumah fulan,

Si kaya menunjukan jalan lagi kerumahnya namun kali ini hanya berputar - putar dan tak tentu arahnya, niat si kaya ini ingin melihat fulan marah beserta anak - anaknya. tetapi tidak ada yang marah, ini terulang sampai tiga kali.

Akhirnya kumandan shubuh di perdengarkan mereka berlima shalat shubuh dulu, selesai shalat shubuh matahari mulai terbit. masyarakat yang melihat si kaya dengan penampilan compang camping heran karena hamir tidak ada masyarakat yang tidak mengenalnya. sesampainya di rumah si kaya fulan heran karena mereka di berlakukan layaknya seorang tamu yang istimewa, si kaya tadi akhirnya menjelaskan maksud dari perbuatan tersebut hanya ingin menguji fulan dan si kaya merasa kalah dengan amalan yang di perbuat fulan meski sama - sama suka menolong.

di perpustakaan ; Allah tidak akan memberikan apa yang di minta hambanya.  namun, Allah akan memberikan yang terbaik buat Hambanya.

No comments:

Post a Comment