iklan

Wednesday, 30 September 2015

teori dan model komunikasi teori peluru

teori teori komunikasi massa

a.  Teori peluru atau Jarum Suntik
Teori ini mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa. Dan komunikan di anggap pasif atau tidak tahu apa - apa. Di gambarkan bahwa seorang komunikator dapat menembakan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak yang tidak berdaya pasif. Di kemukakan oleh Wilbur Schram tahun 1950 - an, namun di cabut kembali pada tahun 1970 - an karena ternyata publik tidak pasif.

b. Teori Proses Selektif ( social Learning Theory )
Teori ini menilai orang - orang cenderung melakukan selektif exposure ( terapan selektif ). mereka menolak pesan yang berbeda dengan kepercayaan mereka. Penerima slektif mengurangi dampak media.

c. Teori Arus Banyak ( The Multi Step Flow )
Teori ini menekankan pada, bahwa sebagian orang besar menerima efek media dari tayangan kedua, yaitu opinion header ( para pemuka pendapat ) yang memiliki akses lebih dahulu pada media massa.

d. Teori Pembelajaran Social ( Social Learning Theory )
Berdasarkan pengamatan Albert Bandura, Teori ini menjelaskan bahwa pemirsa meniru apa yang di tayangkan di televisi. Melalui suatu proses Observation ( pembelajaran hasil pengamatan )

e. Teori Pembelajaran Motivasi
Teori ini di kemukakan oleh Evert M. Rogers, Teori ini melihat bahwa media massa berkontribusi atas seluruh pembaharuan dan inovasi yang berkembang di masyarakat. Media berperan menyebarkan pesan - pesan sebagai ide, karya, atau ojek yang di anggap baru. publik di berikan pilihan untuk mengadopsi atau menolak sesuatu yang baru atau berbeda.

f. Teori KultiVasi ( Cultivation Theory )
Menurut Teori kultivasi media. Khususnya Televisi, merupakan sarana utama anda untuk belajar tentang masyarakat dalam kultur anda. Melalui kontak anda dengan televisi dan media lain - lainnya. Serta adat kebiasaan. Teori kultivasi berpendapat bahwa pecandu berat televisi membentuk suatu cerita realitas yang tidak konsisten dengan kenyataan.

Model - Model Komunikasi

1.  Model Komunikasi satu Tahap ( One Step Flow Of Communication )
Model ini sangat mengasumsikan bahwa media massa sangat berpengaruh besar terhadap khalayak. Khalayak di asumsikan sangat pasif, terhadap penerimaan pesan yang di sampaikan media massa.
gambar dari google
Model komunikasi ini melakukan proses komunikasi di mana media massa berkomunikasi langsung kekhalayak massa.

2. model komunikasi dua tahap ( two step flow of communicatin )
sumber google
Dalam model ini, ketika pesan disampaikan oleh sumber atau media - media terjadi proses komunikasi massa. tapi, ternyata tidak semua khalayak memahami isi dari pesan yang di sampaikan dan tidak mempunyai akses ke media massa. pemuka pendapat adalah orang yang lebh memahami isi pesan dari media massa, atau orang yang memiliki akses yang lebih besar di bandingkan dengan individu lain.

3.  Model Komunikasi banyak tahap ( multi step of communication )
     Model ini lahir p\dengan pertimbangan dalam masyarakat terjadi proses sosial. perfektif hubungan sosial inilah berpengaruh terhadap proses penyebaran pesan yang di sampaikan media massa, ada asumsi bahwa model ini yang paling cocok karena menghubungkan beberapa hal dalam model komunikasi satu tahap dan dua tahap.
sumber google
4. Uses and Gratification
Uses and Gratification alah sekelompok orang atau orang itu sendiri di anggap aktif dan selektif menggunakan media sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan. Studi di biang ini memusatkan perhatian pada penggunaan ( uses ) Media untuk mendapatkan kepuasan ( Gratification ) atas kebutuhan seseorang. atas kebutuhan seseorang. Oleh karena itu, sebagian besar prilaku akan tersebut akan di jelaskan melalui kebutuhan dan kepentingan individu.
             Menurut Katz dan Guevitch ( 1974, dalam Fiske, 2007 : 2013 - 2014 ) beberapa asumsi mendasar dari uses and Gratification adalah sebagai berikut.
  1. Khalayak di anggap aktif. Khalay bukanlah penerima yang pasif atas apapun media yang di siarkan. Khalayak memlih dan menggunakan isi program.
  2. Dalam proses komunikasi massa, para khalayak secara bebas menyeleksi media dan program - program yang terbaik yang mereka bisa gunakan untuk memusatkan perhatian.
  3. media massa harus bersaing dengan sumber - sumber lain untuk memuaskan kebutuhan.
  4. Tujuan media massa disimpulkan dari data yang di berikan anggota khalayak, artinya, orang yang di anggap mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi tertentu.
  5. pertimbangan nilai - nilai tentang signifikasi kultural dari media massa harus di cegah, semisalkan, tidaklah relefan yang menyatakan program - program infortaiment itu sampah, bila di tonton oleh sekian juta penonton.
sumber google
5.  Model Agenda Setting
      Teori agenda setting di temukan oleh Mc.Comb dan Donald L. Shaw sekitar 1968. Teori ini berasumsi bahwa media mempunyai kemampuan mentransfer isi untuk mempengaruhi agenda publik. teori agenda Setting mempunyai kesamaan dengan teori peluru yang menganggap media mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi rakyat.



No comments:

Post a Comment