iklan

Wednesday, 30 September 2015

Catatan Menjelang Idul Adha

Ada yang berbeda kali ini ketika saya melewati jalan haertasning baru, jalan yang menghubungkan antara kota makassar dan gowa ini mendadak ramai yang di sudut jalannya di penuhi oleh sapi. pemandangan ini hanya dapat di jumpai ketika menjelang idul adha. para peternak yang datang dari beberapa daerah seperti sinjai, malino, enrekan, camba ( bone ) serta beberapa daerah lagi yang dekat dengan makassar.



Siang itu begitu terik di kota makassar, memang bulan 10 ini  terjadi musim panas. aku berhenti di sebuah gubuk yang ada di pinggir jalan, sambil memperhatikan para peternak memindahkan sapinya ketempat yang teduh. dalam hati ku berpikir "inilah keuntungan lebih yang di dapatkan para petani menjelang idul adha harga sapi memang akan naik karena permintaan yang meningkat" seperti hukum ekonomi saja. ah,,,, jadi teringat beberapa tahun yang lalu aku juga seorang anak pengembala sapi profesi ini kujani sejak kelas 3 SD sampai SMA.

Masih  di tempat duduk tadi mataku tertarik melihat petani yang memanen padinya, pemandangan begini hanya dapat di lihat di "desa" caranya memanen juga masih tradisional yaitu dengan cara memotong bagian bawah pohonya. jika aku dapat  bandingkan di kampungku masih bagusan di kampung cara memanen nya sudah modern dengan menggunakan mobil dros caranya juga cepat.


Aku melangkah beberapa meter dari gubuk itu, untuk melihat beberapa kesibukan kariawan  mengambil batang padi yang sudah di pisahkan dari bijinya. para peternak juga memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat sapi mereka, aku berpikir mungkin dalam beberapa tahun kedepan para peternak sapi ini akan kesulitan mendapatkan lahan untuk ternak mereka karena banyaknya tumbuh bagunan kokoh serta perumahan.

Ini memang akan sulit di hindari karena kebutuhan perumahan terus meningkat serta lahan yang ada sudah kurang. mau tidak mau para petani tersebut harus menjual lahan mereka kepada pihak yang memiliki modal. selesai istirahat dan melihat beberapa kesibukan para pateni dan pedagang aku melanjutkan perjananku ke ke salah satu universitas swasta yang ada di makassar untuk menjemput seseorang.

Tulisan ini memang tak karuan,  kemana dan kemana tapi mending menulis dari pada tidak sama sekali.

No comments:

Post a Comment