iklan

Wednesday, 21 May 2014

berfikir dan inteligensi

                   BERPIKIR DAN INTELIGENSI
A. Proses Berpikir
 
1.  Berbagai Cara Pemecahan Masalah
          Proses pemecahan masalah itu di sebut proses berpikir. Dalam memecahkan masalah timbullah dalam jiwa kita berbagai kegiatan, antara lain :
  • Kita menghadapi situasi yang mengandung masalah, pertama kita mengetahui lebih dulu apa masalahnya, atau apakah yang kita hadapi itu suatu masalah.
  • Bagaimana masalah itu dapat dipecahkan.
  • Hal -  hal manakah yang sekiranya membantu pemecahan masalah.
  • Apa tujuan masalah itu dipecahkan.
       Dengan kata lain, tiap kita menghadapi masalah dan terdapat macam - macam faktor, yang kesemuanya merupakan rangkaian pemecahan masalah - masalah itu sendiri.

2.  Proses Berpikir dan Kegiatan Jiwa dalam Berpikir
           Dalam  hal ini akan di bicarakan tentang berpikir dalam fungsinya untuk memecahkan masalah
 a.  proses berpikir dalam memecahkan masalah:
  • Ada minat untuk memecahkan masalah.
  • Memahami tujuan pemecahan masalah itu.
  • Mencari kemungkinan - kemungkinan pemecahan.
  • Menentukan kemungkinan mana yang di gunakan.
 b.  Dalam proses berpikir timbul kegiatan - kegiatan jiwa :
  • Membentuk pengertian.
  • Membentuk pendapat.
  • Membentuk kesimpulan.
B. Pengertian
     1. Apakah Pengertian Itu ?
             Pengertian adalah hasil proses berpikir yang merupakan rangkuman sifat - sifat pokok dari suatu barang atau kenyataan yang dinyatakan dalam satu perkataan.
      2. Perbedaan Antara tanggapan dan Pengertian
            Tanggapan = hasil pengamatan yang merupakan gambaran / lukisan / kesan dari pengamatan yang tersimpan dalam jiwa.
            Pengertian =  hasil berpikir, yang merupakan rangkuman sifat - sifat pokok dari suatu barang kenyataan yang dinyatakan dengan suatu perkataan.
      3. pengertian lengkap dan tidak lengkap
              pembentukan pengertian sudah sudah di mulai pada pengamatan pertama pada suatu barang / kenyataan. pada tingkat permulaan ini. akan menghasilkan pengertian yang belum lengkap. segala sifat - sifat pokok pada barang itu belum dimengerti, dengan pengamatan yang berulang - ulang, pengertian kita terhadap sesuatu akan menjadi lebih terang, sifat - sifat pokoknya kita mengerti, dan sifat - sifat yang baik pokoknya kita ketahui pula.
            Jadi dapat dikatakan, bahwa pengertian kita mengalami perkembangan, tiap - tiap kita mempunyai sifat - sifat terhitung pokok dapat melengkapi pengertian kita.  Makin lengkap pengertian, kita kita tidak semata - mata tergantung pada pengulangan semata saja, tetapi kegiatan pikiran kita sangat terpengaruh pula.
     4.  Pengertian Empiris dan Pengertian Logis
             Pengertian empiris disebut juga pengertian pengalaman , yakni pengertian yang di bentuk dari pengalaman sehari - hari. Misalnya pengertian tentang rumah, lampu, pohon, kursi, dan sebagainya. Pengertian pengalaman biasanya belum lengkap dan tidak mendalam. Akan menjadi lengkap dan lebih mendalam kalau kalau kita ulang - ulang berkali - kali dengan kemajuan pikir yang sanggup menyelami benda - benda tersebut.
             Pengertian logis ini biasanya diperoleh dengan aktivitas pikir dengan sadar dan sengaja memahami sesuatu. karena pengertian logis ini banyak di gunakan dalam kalangan ilmu pengetahuan maka disebut juga pengertian ilmiah.
     5. Isi Dan Luas Pengertian
a.  Isi pengertian, yaitu segala sifat - sifat yang terdapat dalam segala barang kenyataan yang
dalam dalam pengertian itu.
contoh : isi pengertian dari unggas.
b.  Luas Pengertian, yakni banyaknya barang - barang yang dapat masuk ke dalam pengertian
 dan dapat dikenakan padanya sifat - sifat dari isi pengertian itu.
 Misalnya : luas pengertian unggas, burung, ayam, itik, dan sebagainya
Dari hubungan isi dan luas pengertian dapat disimpulkan, bahwa semakin sedikit isi pengertian    semakin luas lapangannya, dan semakin banyak isinya makin sempit lapangannya.
     6. Pengertian Tinggi dan Rendah
             Pengertian tinggi ; dikatakan pengertian tinggi, kalau pengertian itu mempunyai unsur- unsur / sifat - sifat yang tidak banyak dan pengertian itu meliputi barang - barang yang banyak jumlahnya.
             Pengertian rendah , dikatakan pengertian rendah kalau pengertian itu mempunyai unsur - unsur / sifat - sifat yang banyak karenanya pengertian itu hanya meliputi barang - barang yang sedikit jumlahnya.
     7.  Proses Membentuk Pengertian Logis
             Di muka telah di diterangkan bermacam - macam pengertian, di antara pengertian pengalaman dan logis. ke duanya berbeda, tetapi kadang - kadang garis perbedaan yang tegas, pengertian logis dalam pembentukan nya  di cirikan dengan adanya kesengajan, sadar dan ketelitian.
Selanjutnya akan dibicarakan proses pengertian logis. Pembentukan pengertian logis melalui 4 proses:
  • Proses analisis ( menguraikan ), yang dimaksud ialah Menguraikan misalnya zat cair, berarti berusaha mengetahui sifat - sifat / ciri - ciri sejumlah zat itu.
  • Proses Komparasi ( membandingkan ), yang dimaksud ialah membandingkan unsur - unsur / sifat - sifat yang telah dianalisis.
  • Proses abstraksi, ( mengurangkan ), yang di maksud ialah menyisihkan sifat - sifat kebetulan / tambahan dari sifat - sifat umum dan tinggal hanya sifat - sifat umumnya saja.
  • Proses Kombinasi  ( menggabungkan atau merangkum ) yang di maksud ialah sifat - sifat umum yang bersamaan rangkum, lalu kita tetapkan menjadi definisi.
         Definisi ialah penentuan dan pembahasan sifat - sifat dari isi suatu pengertian dengan kata - kata.
pengertian tantang sesuatu yang telah di bentuk tidak berlaku selama - lamanya. Tidak terbatas pada pengertian saja bahkan dalam ilmu pengetahuan terdapat perubahan - perubahan atau kemajuan kemajuan, misalnya :
       -   pengertian tentang atom. semula orang berpendapat bahwa bagian benda yang terkecil disebut Atom.
           Atom adalah unsur yang terkenal tidak dapat di bagi lagi. Tetapi dalam perkembangannya
           pengetahuan, ternyata otom dapat di bagi lagi menjadi bagian yang terkecil lagi.
       -   Peredaran benda - benda di langit. Menurut Ptolemaeus, dengan teorinya yang bersifat geosentris
           di katakan, bahwa bumi kita ( dunia ) di lingkungi oleh bintang - bintang, yang menetap pada lapisan
          tertentu. Bumi kita tidak bergerak, sedangkan benda - benda langit ( planet ) bergerak mengitari bumi
          dan berpusat pada bumi.

           Dari kemajuan ilmu pengetahuan, Copernicus dengan teorinya yang bersifat helosentris mengatakan, bahwa bumi dan benda - benda yang lain bergerak, bahwa bumi dan benda - benda langit yang lain bergerak, beredar mengelilingi matahari.

         8. Faedah Pengertian.
           a.   pengertian sangat berguna bagi kehidupan  sehari - hari
                  Tiap manusia sejak kecil sudah belajar dan mempunyai banyak pengertian. Kebanyakan orang mengenal pengertian barang - barang atau yang berhubungan dengan keperluan sehari - hari dalam hal ini tergantung pada kepentingan masing - masing.
           b.  Pengertian membantu kita berpikir cepat
                    Dalam memecahkan masalah kita perlu berpikir, dan dalam berpikir kita memerlukan pengertian. Kurangnya pengertian akan menghambat pola pikir kita. Jelaslah, pengertian yang kita miliki melancarkan pola pikir kita.


C. Pendapat
            Pendapat adalah hasil pekerjaan pikiran meletakkan hubungan antara tanggapan yang satu dengan yang lain, antara pengertian yang satu pengertian yang lain, yang dinyatan dalam suatu kalimat.
contoh :
             " Diponegoro seorang pahlawan"  - suatu pendapat.
2. proses pembentukan pendapat.
  •  Menyadari adanya tanggapan / pengertian, karena tidak mungkin kita membentuk pendapat tampa menggunakan pengertian atau tanggapan.
  • Menguraikan pendapat / pengertian.
  • Menentukan hubungan logis antara bagian - bagiannya.
3. Pendapat tunggal dan majemuk
       Kalau dalam rangkaian kata - kata terdiri dari pengertian yang dirangkumkan menjadi satu kalimat, disebut pandapat tunggal, misalnya rumah itu besar.
       Kalau rangkaian kata - kata terdiri dari 2 pengertian yang di rangkumkan menjadi dua beberapa pendapat di katakan pendapat mejemuk.

D. Kesimpulan
           Konklasi / kesimpulan suatu pendapat baru yang di bentuk dari pendapat - pendapat lain yang telah ada.
1.  Kesimpulan Deduktif
         Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara dedukasi, yakni, dari hal - hal yang khusus / hal - hal yang rendah. Proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat di mulai dari suatu dalil atau hukum menuju pada hal - hal yang lebih konkerit.
2.Kesimpulan induktif
          Proses pembentukan kesimpulan induktif ini di mulai dari situasi yang konkret menuju hal - hal yang abstrak.
3. Kesimpulan analogi
         Kesimpulan yang di ambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan  situasi yang sebelumnya.

E. Bentuk - bentuk berpikir
  1. Berpikir dengan pengalaman ( Rautine Thinking ) : dalam berpikir ini, kita  harus giat menghimpun berbagai pengalaman, dari berbagai pengalaman pemecahan yang kita hadapi.
  2. Berpikir Representatif, kita sangat tergantung pada ingatan - ingatan dan tanggapan - tanggapan saja.
  3. Berpikir Kreatif, Kita dapat menghasilkan sesuatu yang baru, menghasilkan penemuan - penemuan baru.
  4. Berpikir Reproduktif, Kita menghasilkan sesuatu yang baru, tetapi hanya sekadar memikirkan kembali dan mencocokan dengan sesuatu yang telah di pikirkan kembali.
  5. Berpikir Rasional, Untuk menghadapi suatu situasi dan memecahkan masalah digunakan cara - cara berpikir logis.
F. Tingkat - tingkat berpikir
        Aktivitas berpikir tidak pernah lepas dari suatu situasi atau masalah.
1. berpikir konkret
         Berpikir membutuhkan pengertian sedangkan pengertian yang diperlukan pada tingkat ini adalah pengertian yang konkret. Tingkat berpikir ini pada umumnya di miliki anak - anak kecil.
2.  Berpikir skematis
       Sebelum meningkat pada bagian yang abstrak, memecahkan masalah di bantu dengan penyajian bahan, skema, corat - coret, diagram, simbol dan sebagainya.
3.  Berpikir Abstrak
         Kita berhadapan dengan situasi dan masalah yang tidak terwujud. Akal pikiran kita bergerak bebas dalam abstrak.

1.   INTELEGENSI

A.  Pengertian Intelegensi
            Intelegensi berasal dari kata Inggris "Intelegence" dan latin yaitu "Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere" artinya memahami Teori tentang intelegensi pertamama kali di kemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun 1951 yang mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan ( power ) yang dapat melengkai akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati. kekuatan tersebut dalam bahasa yunani disebut dengan " Nous", sedangkan penggunaan kekuatannya di sebut  "Noeseis" jadi intelegensi adalah aktivitas  atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu.
          Dari segi istilah intelegensi adalah kecerdasan. kemampuan seseorang dalam berpikir dan belajar, memecahkan masalah, memproses sesuatu, dan kemampuan untuk menyesuaikan diri pada lingkungan. Setiap individu mempunyai intelegensi yang berbeda - beda. Sebagai contoh, seorang dokter dan seorang supir angkot. sang dokter pandai dalam mengobati pasien, dan supir angkot pandai mengemudikan angkotnya. Para tokoh yang berpendapat bahwa intelegensi merupakan bawaan sejak lahir yaitu Arhut R Jensen, Sir Cyril Burt, Woodrow dan David Wechsler. Tokoh yang beranggapan bahwa intelegensi di tentukan dari lingkungan yaitu  Jerome S Kegan dan tokoh - tokoh yang beranggapan bahwa intelegensi merupakan hasil keturunan, lingkungan dan interaksi antara keduanya  Crow, Hilgard Clark.

B.  Intelegensi Menurut Para Ahli
  1. Wangmuba, Intelegensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan - kemampun yang amat spesifik.  Kemampuan - kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau keterampilan tertentu setelah melalui suatu latihan.
  2. Claparder dan Sren, Intelegensi kemampuan untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi dan kondisi baru.
  3. K. Buhler,  Intelegensi adalah perbuatan yang di sertai dengan pemahaman atau pengetian.
  4. David Weshster  ( 1986 ). Definisinya mengenai intelegensi  mula - mula sebagai kepastian ntuk mengerti ungkapan dan kemauan akal budi  untuk mengatasi tantangan - tantangannya. Namun di lain kesempatan bahwa intelegensi adalah kemauan untuk bertindak secara terarah, berfikir secara rasional dan menghadapi lingkungan secara efektf.
  5. Howard Gardner, intelegensi kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam - macam dan dalam situasi yang nyata. Intelegensi bukanlah kemampuan seseorang untuk menjawab soal - soal tes IQ dalam ruang yang tertutup yang terlepas dari lingkungannya. akan tetapi, intelegensi memuat kemampuan seseorang untuk memecahkan persoalan yang nyata dan dalam situasi yang bermacam -macam.
  6. L.L. Thursone mengemukakan 7 faktor dasar :
  • Verbal Comprehensiaon ( V ) kecakapan untuk memahami pengertian yang di ucapkan dengan kata - kata.
  • Word  fluency ( w ),kecakapan dan kefasihan dalam menggunakan kata - kata.
  • Number ( n ), kecakapan untuk memecahkan soal matematika.
  • Space ( s ), kecakapan tilikan ruang, sesuai dengan bentuk hubungan formal.
  • Perceptual ( p ), kecakapan mengamati dan menafsirkan.
  • Reasoning ( r ), kecakapan menemukan dan menggunakan prinsip - prinsip.
      7.  George D. Stodard, intelegansi adalah kecakapan dalam menyatakan tingkah laku, yang memiliki 
           ciri - ciri sebagai berikut :
  • Mempunyai tingkah kesukaran.
  • Kompleks.
  • Absrtrak.
  • Ekonomis.
  • Memiliki nilai - nilai sosial.
  • Memiliki adaptasi  dan tujuan.
  • Menunjukkan kemurnian ( original 
      8.  Lewis Medison Terman, intelegensi terdiri atas dua faktor : General ablity ( faktor G ), yaitu
           kecakapan umum dan special ability ( faktor S ), yaitu kecakapan khusus.
     9.  Carl Witherington Dalam bukunya Educational Psychlogy, Withherington mendenisikan intelegensi
          sebagai berikut : ( Intelegensi adalah kesempurnaan bertindak sebagaimana dimanifestasikan dalam
          kemampuan - kemampuan / kegiatan - kegiatan.

C.  Macam - macam intelegensi
       a ).  Intelegensi bebas dan terikat
               Intelegansi suatu mahluk yang bekerja dalam situasi - situasi pada  lapangan pengamatan yang berhubungan langsung  dengan kebutuhan vital yang segara di puaskan. Intelegensi bebas terdapat pada manusia yang berbudaya dan berbahasa. dengan Intelegensinya orang selalu ingin mengadakan perubahan - perubahan untuk mencapai suatu tujuan. Kalau tujuan telah dapat di capai, manusia ingin mencapai tujuan yang lebih tinggi dan lebih maju.

       b ). Intelegensi menciptakan dan meniru
             Intelegensi menciptakan ialah kesanggupan menciptakan tujuan - tujuan baru dan mencari alat - alat yang sesuai guna mencapai tujuan itu. Intelegensi meniru, yaitu kemampuan menggunakan dan mengikuti pikiran atau hasil penemuan orang lain, baik yang dibuat, yang di ucapkan maupun yang di tulis.

D.  Teori Teori Intelegensi
       1. Teori Faktor, di kembangkan oleh Spearman ke dalam kemampuan mental manusia. yakni :
   
  • ( faktor kemampuan umum ) : kemampuan menyelesaikan masalah - masalah atau tugas secara umum ( misalnya, kemampuan menyelesaikan soal - soal matematika )
  • ( faktor kemampuan khusus ) : kemampuan menyelesaikan masalah atau tugas - tugas secara khusus ( misalnya menyelesaikan soal - soal perkalian atau penambahan dalam matematika.
      2.  Teori Struktural Intelektual Teori yang di kembangkan oleh Guilford, dia mengatakan bahwa tiap - tiap kemampuan memiliki jenis - jenis keunikan tersendiri adalag sebagai berikut :
  • Operation ( aktifitas pikiran atau mental ) diantaranya Congnition yaitu aktivitas  mencari, menemukan, mengetahui dan memahami informasi. Misalnya mengetahui makna krisis dan adil Convergent productian yaitu penggalian informasi khusus secara penuh dari gudang ingatan. Misalnya menemukan kata - kata yang cocok untuk jawaban TTS. Evalution yakni memutuskan yang paling baik dan yang cocok dengan tuntunan berpikir logis.
  • Content ( isi informasi ) yaitu informasi - informasi yang muncul secara langsung oleh stimulus yang di terima oleh mata. 
  • Product ( bentuk informasi yang di hasilkan ) Unit yaitu suatu kesatuan yang memiliki keunikan di dalam kombinasi sifat dan atributnya. contohnya bunyi musik, cetakan kata,  Class yakni sebuah konsep dibalik sekumpulan objek yang serupa. Misalnya bilangan genap dan ganjil. Relatian yakni hubungan antara dua item. contohnya dua orang yang memiliki huruf depan beruruta, Abi kawin dengan Ani.
       3. Teori Kognitif Teori ini di kembangkan oleh Sternberg menurutnya intelegensi kedalam beberapa komponen yaitu :
  • Metakompon adalah proses pengadilan yang terletak pada urutan yang lebih tinggi yang di gunakan untuk melaksanakan rencana, memonitor, dan mengevalusi kinerja dalam suatu tugas.
  • Komponen kinerja adalah proses pada urutan lebih rendah yang di gunakan untuk melaksanakan berbagai strategi bagi kinerja dalam tugas.
  • Komponen perolehan pengetahuan adalah proses - proses yang terlihat dalam mempelajari informasi baru dan penyimpanannya dalam ingatan.
E.  Ciri - ciri intelegensi
      1.  Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional  ( Intelegensi dapat diamati secara langsung )
       2.  Intelegansi tercermin dari tindakan yang terarah pada penyusaian diri terhadap lingkungan dan pemecahan masalah yang timbul dari padanya.

      Ciri - ciri tingkah laku yang intelegen menurut Effendi dan praja:
  •  Purposeful behavior, artinya selalu terarah pada tujuan atau mempunyai tujuan yang jelas.
  • Organized  behavior, artinya tingkah laku yang terkoordinasi, sebua tenaga dan alat - alat yang di gunakan dalam suatu pemecahan masalah terkoordinasi dengan baik.
  • Physical Well toned behavior, artinya memiliki sikap jasmaniah yang baik, yang penuh tenaga, ketagkasan, dan kepatuhan.    
  • Adaptable behaviour,  Artinya tingkah laku yang luas fleksibel, tidak statis, dan kaku, tetapi selalu siap untuk mengadakan penyusaian / terhadap situasi yang baru.
  • Success Oriented behavior, artinya tingkah laku yang di dasari rasa aman, tenang, gairah, penuh kepercayaan, akan / sukses optimal.
  • Clearly motivted behaviur, tingkah laku yang memenuhi kebutuhan yang bermanfaat bagi orang lain dan masyarakat.
  • Rapid behavior, tingkah laku yang efesien, efektif dan cepat atau menggunakan waktu yang singkat.
  • Broad behavour, tingkah laku yang mempunyai latar belakang dan pandangan yang luas yang meliput sikap dasar dan jiwa yang terbuka.
F.  Faktor - faktor yang mempengaruhi intelegensi
  1. pengaruh faktor bawaan, Banyak peneliti yang menunjukan  bahwa individu - individu yang berasal dari keluarga, atau bersanak   saudara , nilai dalam tes IQ mereka berkoleresi tinggi ( 0,50 ), orang yang kembar, ( 0,90 ) yang tidak bersanak keluarga saudara ( o,20 ) anak yang diadopsi korelasi dengan orang tua angkatnya ( o,10 - o,20 ).
  2. pengaruh faktor lingkungan perkembangan anak sangat di pengaruhi oleh faktor makanan yang di komsumsi. 
  3. Stabilitas intelegansi dan IQ intelegensi bukanlah IQ intelegensi merupakan suatu konsep umum tentang kemampuan individu, sedangkan IQ hanyalah hasil dari suatu tes intelegensi itu ( yang notobene hanya mengukur sebagai kelompok dari intelegensi  ).
  4. pengaruh faktor kematangan Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ ( fisik maupun psikis ) dapat di katakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalangkan fungsunya.
  5. pengaruh faktor pembentukan, pembentukan ialah segala kegiatan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensinya.
  6. Minat dan pembawaan yang khas, Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu.
  7. Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode - metode yang tertentu dalam memecahkan masalah - masalah.
G. Macam - macam Pengukuran Intelegensi
         Tes kemampuan adalah suatu tes yang di rancang untuk mengukur kapasitas atau potensi seseorang dan bukanya yang tercapai ( actual achievement ), yang pada intinya terdiri dari dua bagian, yaitu Tes Intelegensia ( Tes of intelegence ) yang biasanya di gunakan untuk mengukur keseluruhan kapasitas dan kemampuan memecahkan masalah ( problem solving ), tes ketangkasan ( Apitude Tes ) yang biasanya di gunakan untuk mengukur kemampuan belajar yang mmembutuhkan keterampiilan  - keterampilan tertentu.
         Adapun tes intelegensi standar antara lain, adalah :
  1. Tes Binet Simon : intelegansi tang pertmaa kali di ciptakan oleh Alferd Binet Simon pada tahun 1908 di pranci, tes ini mulanya sangat sederhana dan hanya untuk anak - anak saja. Akhirnya mendapat sambutan baik dari para ahli, sehingga banyak yang menyempurnakannya, dengan menggunakan tes intelegensi, dapat doi tentukan kecerdasan atau Intelegansi quotient ( IQ ) seseorang, untuk mencari rumusannya ialah :
          keterangan :
          MA ( Mental Age atau Umur Psikis ), yaitu beberapa tahun umur yang normal dapat setingkat dengan kecerdasan anak yang bersangkutan. Misalnya si ali yang berumur lima tahun dapat menjawab tes sebanyak 20 nomor dengan benar. sedangkan anak normal yang dapat menjawab adalah anak yang berumur lima tahun 6 tahun. jadi, umur psikis ali adalah sama dengan anak 6 tahun.
          CA ( Chronollogical Age atau  Umur Kelender ) yaitu umur yang sebenarnya menurut penangalan kelender. ali misalnya CA - nya adalah 5 tahun, maka angka IQ Ali sebesar 120 berwarti ia tergolong anak yang cerdas ( superior ). di bawah ini di jelaskan dari angka IQ.
  • 140 - ke atas luar biasa cerdas ( genius ).
  • 120 - 139 sangat cerdas ( superior ).
  • 110 - 119 diatas normal
  • 70 - 99 bordeliine ( digaris batas )
  • 50 - 69 debile
  • 29 - 69 embicile
  • 0 - 25 idiot
    2.  Tes  weschler : tes intelegensi yang di buat oleh Weschler Bellevue tahun 1939. tes ini ada 2 macam. pertama yang berumur 16 tahun ke atas, yang kedua bagi anak - anak, Tes Weschler meliputi dua sub, yaitu verbal dan performance ( tes lisan, perbuatan dan keterampilan ). Tes lisan meliputi pengetahuan pengetahuan yang umum, Sedangkan tes keterampilan meliputi :
  • menyusun gambar 
  • melengkapi gambar
  • menyudsun bolak balik  tes kkecil
  • menyusun bentuk gambar   
  • Sandi ( kode angka - angka )
     3.  Tes army alpha dan beta : Tes Army Alpha khusus calon tentara yang pandai membaca, sedangkan yang army beta untuk calon yang tidak pandai membaca. Tes ini di ciptakan pada mulanya untuk memenuhi keperluan yang mendesak dengan menyeleksi calon tentara waktu perang dunia dua.
    4. Tes progresive Metrices tes intelegensi ini di ciptakan oleh L.S. Penros dan J.C. Laven di inggiris  pada tahun 1938 tes ini rombongan dan perorangan.

H. Hubungan Intelegensi danKehidupan
          Memang kecerdasan / intelegensi seseorang memainkan peranan yang penting dalam kehidupannya. Akan tetapi kehidupan adalah sangat komleks, intelegensi bukan satu - atunya faktor yang menentukan sukses tidaknya kehidupan seseorang banyak lagi faktor yang lain, seperti faktor kesehatan atau ada tiaknya kesempatan. Orang yang sakit - sakitan biarpun intelegensinya tinggi dapat gagal dalam mengembangkan dirinya dalam kehidupan. Demikian pula cerdas jika tidak ada kesempatan mengembangkan dirinya dapat gagal pula. juga watak seseorang sangat berpengaruh dan turut menentukan.
        sebaliknya, ada pula yang sebenarnya intelegensinya yang sedang saja dapat lebuh maju dan mendapat kehidupan yang layak berkat ketekunan dan keuletannya dan tidak banyak faktor - faktor yang menggangu atau yang merintaginya. tetapi intelegensi yang rendah menghambat pula usaha seseorang untuk maju dan berkembang meskipun, orang itu ulet dan bertekun dalam usahanya.





No comments:

Post a Comment