A. PENGERTIAN FILSAFAT ILMU
Cabang filsafat yang membahas masalah ilmu filsafat ilmu. Tujuannya analisis ilmu pengetahuan dan cara - cara bagaimana pengetahuan itu di peroleh. jadi, filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri - ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk memperolehnya. pokok perhatian filsafat ilmu adalah proses penyelidikan ilmiah itu sendiri.
Istilah lain dari filsafat ilmu adalah theory of science ( teori ilmiah ) metascience ( adi - ilmu ) science of science ( ilmu tentang ilmu )
The Liang Gie mendefinisikan filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan - persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.
problem - problem dalam filsafat ilmu antara lain sebagai berikut.
1. Apakah konsep dasar dari ilmu ?
Maksudnya, bagaimana filsafat ilmu mencoba untuk menjelaskan praanggapan - praanggapan dari setiap ilmu, dengan demikian filsafat ilmu lebih menempatkan keadaan yang tepat bagi setiap cabang ilmu. Dalam masalah ini filsafat ilmu tidak dapat lepas begitu saja dari cabang filsafat lainnya yang lebih utama adalah epistemologi atau filsafat pengetahuan dan metafisika.
2. Apakah hakikat dari ilmu ?
Artinya, langkah - langkah apakah yang dilakukan suatu pengetahuan sehingga mencapai yang bersifat keilmuan.
3. Apakah batas - batas dari ilmu ?
Maksudnya, apakah setiap ilmu mempunyai kebenaran yang bersifat sangat universal ataukah ada norma - norma fundamental bagi kebenaran ilmu.
Filsafat ilmu dapat di bedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
a. Filsafat ilmu dalam arti luas, yaitu menampung permasalahan yang menyangkut berbagai hubungan keluar dari kegiatan ilmiah seperti.
- implikasi antologik - metafisik dari citra dunia yang bersifat ilmiah ;
- tata susila yang menjadi pegangan penyelenggara ilmu;
- konsekuensi prangmatik - etik penyelenggara ilmu, dan sebainya.
Untuk mendapat gambaran singkat tentang pengertian filsafat ilmu dapatlah kiranya di rangkum tiga medan telaah yang tercangkup di dalam filsafat ilmu. ketiganya itu sebagai berikut.
1. Filsafat ilmu adalah suatu telaah metode yang di gunakan, terhadap lambang - lambang yang di gunakan oleh ilmu tertentu, terhadap struktur penalaran tentang sistem lambang yang di gunakan. Telaah kritis ini dapat di arahkan untuk mengkaji ilmu empiris dan ilmu rasional, juga untuk membahas studi - studi bidang etika dan estetika, studi kesejahteraan, antoropologi, geologi, dan sebagainya.
2. Filsafat ilmu adalah upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar - dasar konsep, sangka wacana, dan postulat mengenai ilmu serta upaya untuk membuka tabir dasar - dasar keeimpirisan, kerasionalan, dan kepragmatisan.
3. Filsafat ilmu adalah studi gabungan dari beberapa studi yang beraneka macam yang di tujukan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu tertentu.
Tempat kedudukan filsafat ilmu diteentukan oleh dua lapangan penyelidikan filsafat ilmu,
a. Sifat pengetahuan ilmiah, Dalam bidang ini filsafat ilmu berkaitan erat dengan epistemologi yang mempunyai fungsi menyelidiki syarat pengetahuan manusia dan bentuk pengetahuan manusia.
b. Menyangkut cara - cara mengusahakan untuk mencapai pengetahuan ilmiah. Ini berarti cara - cara mengusahakan dan memperoleh pengetahuan ilmiah berkaitan erat dengan susunan logis dan metodologis serta tata urutan berbagai langkah dan unsur yang terdapat dalam kegiatan ilmiah pada umumnya.
B. RASIONALISME, EMPRISME, DAN KRITISISME
1. Rasionalisme
Aliran ini berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang mencukupi dan dapat di percaya adalah rasio ( akal ). hanya pengetahuan yang di peroleh melalui akallah yang memenuhi syarat yang di tentukan oleh sifat umum dan yang perlu mutlak, yaitu syarat yang di pakai oleh semua pengetahuan yang ilmiah.
2. Empirime
Aliaran ini berpendapat, bahwa empiri dan pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan, baik penglaman yang batiniah maupun yang lahiriah.
Akal bukan menjadi sumber pengetahuan, tetapi akal mendapat tugas untuk mengolah bahan - bahan yang di peroleh dari pengalaman.
3. Kritisisme
Penyelesain pertentangan antara rasionalisme dan empirisme hendak di selesaikan oleh Immanuel Kant dengan Kritisismenya. Menurut I, Kant, peranan budi sangat besar sekali, hal ini tampak dalam pengetahuan apriorinya, baik dalam analitis maupun yang sintetis.
C. METODE - METODE ILMIAH
Menurut Soejono soemargono ( 1983 ) metode ilmiah secara garis besar ada dua macam, yaitu sebagai berikut ;
1. Metode Ilmiah yang Bersifat Umum
Metode ilmiah yang bersifat umum di bagi dua, yaitu metode analitiko - sintesa ddan metode nondeduksi. Metode analitiko - sintesa merupakan gabungan dari metode analisis dan metode sintesa. Metode nondeduksi merupakan gabungan dari metode deduksi dan metode induksi.
Metode analisis ialah cara penanganan terhadap objek ilmiah tertentu dengan jalan memilah - milahkan pengertian yang satu dengan pengertian yang lainnnya.
Metode sintesa ialah cara penanganan terhadap objek tertentu dengan cara menggabungkan pengertian yang satu dengan pengertian yang lainnya sehingga menghasilkan sesuatu pengetahuan yang baru.
Metode dedukasi ialah cara penanganan terhadap suatu objek tertentu dengan jalan menarik kesimpulan mengenai hal - hal yang bersifat khusus berdasarkan atas ketentuan hal - hal yang bersifat umum.
Metode induksi ialah cara penanganan terhadap suatu objek tertentu dengan jalan menarik kesimpulan bersifat umum atau yang bersifat lebih umum berdasarkan pemahaman atau pengamatan terhadap sejumlah hal yang bersifat khusus.
2. Metode Penyelidikan Ilmiah
Metode penyelidikan ilmiah dapat di bagi menjadi dua, yaitu metode penyelidikan yang berbentuk daur / metode siklus empiris dan metode vertikal atau yang berbentuk garis lempeng / metode liniar.
yang dinamakan siklus - empiris suatu cara penanganan terhadap objek ilmiah tertentu yang biasanya bersifat empiris-kealaman yang penerapannya terjadi di tempat tertutup, seperi di dalam laboratorium, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Beerling, Kwee, Mooij, van Peursen, 1988.Pengantar Filsafat Ilmu. cetakan 11. Yogyakarta: Tiara
Wacana.
Hartono Kasmadi . dkk. 1990 Filsafat Ilmu. semarang : IKIP Semarang Press.
Hendrik Rapar, Jan. 1996 Pengantar Filsafat. Yogyakarta : Kanisius.
No comments:
Post a Comment