iklan

Monday, 19 May 2014

tokoh isalm ABU BAKAR 573 - 634 M

    Abu Bakar  termasuk orang laki - laki yang pertama kali masuk islam, selain seorang sahabat yang dekat dengan Rasulullah sebelum dan sesudah kenabiannya. Dia juga menemani Rasulullah ketika berhijrah kekota Madinah, dan mengikuti berbagai peperangan bersama rasulullah. Dia digelari  al - Shiddiq karena senantiasa membenarkan ( Shaddaqa )  semau hal yang di bawah oleh Rasulullah, atau karena di tidak pernah berkata kecuali yang benar.  Abu Bakar juga merupakan mertua Nabi SAW. karena putrinya, Aisyah, dinikahi Nabi. Nabi pernah mengutus memimpin kaum Muslim ibadah haji sebagai penggantinya pada tahun kesembilan Hijriah.  Selain itu, ia juga pernah mengganti kedudukan Nabi menjadi imam salat ketika Nabi sakit. Itulah antara lain yang mendorong kaum Muslimin memilihnya Khalifah setelah Rasulullah SAW. wafat. Dialah khalifah di antara para al - Khulafa' al - Rasyidun.
    Sebelum masuk islam, Abu Bakar adalah seorang pedangang. Setelah masuk islam, dia begitu cepat menjadi anggota yang paling menonjol dalam jamaah islam setelah Nabi. Dia di kenal karena keteguhan pendirian, kekuatan iman, kesetiaan, dan kebijakan pendapatnya. Kalaupun dia hanya satu atau dua kali diangkat  sebagai panglima perang oleh Nabi - tidak seperti Ali bin Abi Thalib yang sangat lincah dalam memimpin peperangan - hal itu baranglkali di sebabkan Nabi menghendaki agar Abu Bakar mendampinginya untuk bertukar pendapat atau berunding.
     Kebijakan dan keteguhan tampak pada hari - hari yang sangat kritis sepeninggal Rasulullah SAW. Ketika sebagian orang - antaranya lain Umar - tidak percaya bahwa Nabi telah wafat, Abu Bakar membenarkan. Abu Bakar pada saat itu menyampaikan khotbahnya yang sangat terkenal. Isinya antara lain, "ketahilah, siapa yang menyembah Dan barang siapa menyembah allah, maka sesungguhnya Allah Maha hidup, tidak mati." Abu Bakar mengingatkan mereka bahwa sesungguhnya dakwahnya hanyalah untuk Allah semata, untuk melaksanakan syariat - Nya, dan untuk mengesakan - Nya. Sedangkan Rasulullah adalah seorang manusia yang memberi peringatan dan kabar gembira. Kalaupun Rasulullah meninggal dunia, ajaran - ajaran yang di bawahnya tidak akan mati.
     Tatkala para Muhajirin dan Anshar bertikai mengenai pengganti rasulullah - pertikaian itu hampir saja menyulut pembunuhan dan perpecahan di antara mereka - peran Abu Bakar sangat besar dalam meredakan kekhawatiran orang Anshar terhadap tindakan semena kaum Muhajirain. Dia berhasil mendamaikan mereka agar tetap hidup bersatu, menyingkirkan perpecahan dan permusuhan demi tegaknya agama Islam.
      Ketika sebagin kabilah Bangsa Arab enggan mengeluarkan zakat, dua minggu setelah dirinya di angkat menjadi khalifah, Abu Bakar berpendapat bahwa bahwa orang yang tidak mau mengeluarkan zakat itu murtad. Karena, barang siapa mengingkari zakat sebagai rukun islam, hal itu akan berlanjut penigkaran yang lebih besar. Oleh karena itu, Abu Bakar merencanakan peperangan terhadap mereka meskipun sebagian sahabat menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kekuatan untuk itu, bahwa menakuti Abu Bakar bahwa jumlah musuh lebih banyak sehingga setan akan menungganinya sebagaimana layaknya dia menaiki tunggangan. "Demi Allah, jika mereka mencegahku untuk melakukan itu, aku akan memerangi mereka. aku akan meminta pertolongan kepada Allah. karena, sesungguhnya Dia sebaik - baik penolong," tekad Abu Bakar.
     Betapa banyak golongan yang jumlahnya sedikit tetapi mereka mampu mengalahkan golongan yang jumlahnya banyak dengan izin Allah. Dan Allah akan beserta orang - orang yang sabar. ( QS 2 : 249 ).
      Ketika banyak orang yang kembali kepada kepercayaan semula setelah Rasulullah saw. meninggal dunia, dengan segera Abu Bakar mengirimkan pasukan perang untuk mengajak mereka kembali kejalan yang benar. Apabila mereka enggan menerima ajakan itu, pasukan mereka itu akan meyerang mereka dan tidak akan menerima siapa pun kecuali dia masuk islam. Dengan tindakan ini, Khalifah yang selalu di kenal dengan sifat kasih sayang dan kelembutannya, kini menampakkan keberanian, kekerasan, kemauan yang dahsyat, agar kelemahan tidak merasuk ke dalam jiwa kaum Muslim. Negara baru yang sangat muda usianya telah menghadapi kendala berat yang hampir melemahkan dan membubuhnya.
      Dengan kebijakannya, Abu Bakar menyadari bahwa jika islam hendak di sebarkan di antara kabilah - kabilah bangsa Arab, dia harus mengerahkan pasukan untuk membuka daerah baru. Karena pada masa kekhalifahannya dimulailah ekspedisi pasukan islam secara besar - besaran. Dia mengutus pasukan yang dipimpin oleh Khalid bin Walid dan Mustanna bin Haritsah, ke irak beserta Yazid, bin Abu sufyan, Syurahbil bin Hasanah, dan Amr bin Asn ke Syam.
     Abu Bakar meninggal dunia pada saat berkecamuknya perang Yarmuk yang berlangsung selama tiga bulan dengan kemenangan kaum mislimin atas bangsa kaum romawi. Ketika di mengkhwatirkan kaum Muslim akan kembali bertikai mengenai pengganti dirinya sebagai khalifah, maka sebelum wafat, di menetapkan Umar bin al - Khathab sebagai khalifah kaum muslim setelah dirinya.
    Selama hayat hingga masa - masa menjadi khalifah, Abu Bakar dapat di jadikan teladan dalam kesederhanaan, kerendahan hati, kehati - hatian, dan kelemah lembutan pada saat dia kaya dan memiliki jabatan yang tinggi. Dengan sifat yang seperti itu, dia dapat penghormatan dan kepercayaan dari kaum muslimin. Sejarah akan tetap mengenagnya katena dia juga menjadi  "penyambung lidah" Nabi. Selain itu, pada masa kekhalifahannya  - tidak lebihh darri dua tahun - dia mampu menegakkan tiang - tiang islam, termasuk di luar jazirah Arabia yang lebih luas. Dia dapat di kategorikan sebagai orang yang memulai babak baru dalam mendirikan imperium Arabia.


No comments:

Post a Comment