iklan

Tuesday 14 January 2014

PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN, RUANG LINGKUP, DAN METODE PSIKOLOGI

PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN, RUANG LINGKUP, DAN METODE PSIKOLOGI

 A. pengertian dan Definisi Psikologi

  1.  pengertian    "psikologi" berasal dari kata yunani  "PSYCHE" yang artinya jiwa, dan" LOGOS " yaung artinya ilmu pengetahuan. jadi secara etimologi (menurut arti kata ) psikologi artinya ilmu  yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam - macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakanga.

               Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan antara nyawa dengan jiwa. ayawa adalah daya jasmaniah yang keberadanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulka perbuatan badaniah organic behavior  yaitu perbuatan yang ditimbulkan proses belajar. Misalnya : insting, refleks, nafsu dan sebagainya. jika jasmani maka mati pulahlah nyawanya. Sedangkan jiwa adalah jiwa hidup rohaniah bersifat abstrak, yang menjadi  penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan pribadi (personal behavior ) dari hewan tingkat tinggi dan manusia.

             perbuatan pribadi adalah perbutan sebagai proses belajar yang memungkinkan oleh keadaan jasmani, rohani, sosial dan lingkungan. proses belajar ialah proses untuk menigkatkan kepribadian (personality ) dengan jalan berusaha mendapatkan kepribadian baru, nilai - nilai baru, dan kecakapan baru sehingga ia dapat berbuat lebih sukses dalam menghadapi kontradiksi - kontradiksi dalam hidup. Jadi jiwa mengandung pengertian - pengertian, nilai- nilai kebudayaan, dan kecakapan.      

              Pertanyaan jiwa itu kita namakan jiwa, diantaranya mengamati, menanggapi, mengingat, memikir, dan sebagaiya dari situlah kemudiaan orang membuat devenisi: Ilmu jiwa yaitu ilmu jiwa  mempelajari tingkah laku manusia. Sebagai ilmu pengetahuan, psikologi juga mempunyai sifat - sifat yang di miliki ilmu pengetahuan ,yang umumnya. karena itu, psikologi mempunyai
  1. Ojek tertentu :
  2. metode penyelidikan tertentu:
  3. sistemetik yang teratur sebagai hasil pendekatan terhadap objek
          Objek yang tertentu merupakan syarat mutlak dalam suatu ilmu, kerena justru objek inilah yang menentukan  langkah _ langkah  yang lebih lanjut di dalam pengupasan lapangan ilmu pengetahuan itu. Tanpa adanya objek tertentu dapat di yakinkan tidak akan adanya pembahasan yang mapan.          Metode merupakan hal yang terpenting dalam lapangan ilmu pengetahuan  setelah penentuan objek yang ingin dipelajari.        
            Hasil pendekatan terhadap objek itu kemudian disistematisasikan sehingga merupakan suatu sistematika yang teratur yang menggambarkan hasil pendekatan  terhadao objek  tertentu.   
       2.  Definisi psikologi menurut beberapa ahli.        
  1. Menurut Dr. Singgih Dirgagunarsa :  psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia.                      
  2. plato dan aristoteles, berpendapat : bahwa psikologi ialah ilmu  pengetahuan yang  mempelajari  hakikat jiwa sampai akhirnya.
  3.  Jhon Broadus Watson, memandang psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku tampak ( lahiriah ) dengan menggunakan metode obserfasi terhadap rangsangan dan jawaban ( respons )
  4. Wilhelm Wundt, tokoh psikologi eksperimental berpendapat bahwa psikologi merupakan ilmu  pengetahuan yang mempelajari  pengalaman - pengalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti perasan panca indra, pikiran, merasa (feeling ) dan kehendak.
B. kedudukan psikologi  dalam sistematik ilmu pengetahuan    
           Bagaimana letak psikologi dalam sistematika ilmu pengetahuan ? untuk menjawab pertanyaan ini kita lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya. untuk meninjau ini secara ,mendalam  dapat di pelajari mendalam dapat di pelajari  sejarah psikologi.

            Ditinjau secara historis, dapat di kemukakan bahwa ilmu yang tertua  adalah ilmu filsafat. ilmu lain tergantung pada filsafat dan filsafat merupakan ilmu satu - satunya ilmu pada waktu itu.   Tetapi lama kelamaan di sadari bahwa filsafat satu - satunya ilmu kurang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Disadari bahwa hal - hal yang berhubungan kehidupan tidak cukup lagi hanya di terangkan dengan filsafat, maka ilmu pengetahuan alam memisahkan diri dari filsafat, berdiri sendiri sebagai ilmu mandiri.  ini sebabnya ilmu pengetahuan alam membutuhkan hal - hal yang beursifat objektif, yang bersifat positif dan tidak dapat di  jumpai dengan filsafat. langkah tersebut di ikuti  ilmu - ilmu lain yang juga memisahkan diri dari filsafat, termasuk pula psikologi

 C. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI  
          Ditinjau dari segi  objeknya, psikologi dapat di  bedakan menjadi dua golongan yang besar , yaitu ;
  1. PSIKOLOGI yang menyelidiki dan mempelajari manusia
  2. psikologi yang menyelidiki  mempelajari hewan, yang umumnya yang lebih tegas di sebut psikologi hewan.
Dalam tulisan ini tidak tidak membicarakan psikologi yang membicarakan hewan atau psikologi hewan. Yang akan di bicarakan dalam tulisan ini adalah yang berobjekan manusia, yang sampai pada waktu ini orang yang membedakan adanya psikologi yang bersifat umum dan psikologi yang bersifat khusus.
         Psikologi umum ialah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan - kegiatan atau aktivitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal dan beradap ( berkultur), psikologi umum berusaha mencari dalil - dalil yang bersifat umum dari kegiatan - kegiatan atau aktivitas psikis. psikologi umum memandang manusia seakan - akan terlepas dari manusia lainnya.      
         Psikologi khusus ialah psikologi  yang menyelidiki dan mempelajari dan mempelajari segi - segi  kekhususan  dan aktivitas  psikis manusia. hal - hal umum yang menyipang dari hal - hal umum di bicarakan dalam psikologi khusus.    
        Psikologi khusus ini ada bermacam - macam, antara lain.
  • psikologi perkembangan, yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi, yang mencangkup. 
  1. psikologi anak (mencangkup masa anak - anak );
  2. psikologi puber dan adolesensi ( psikologi pemuda );
  3. psikologi  orang dewasa;
  4. psikologi orang tua:
  • psikologientang tingkah  sosial, yaitu psikologi yang khusus membijarakan tentang tingkah laku atau aktifitas manusia dalam hubunganya dengan situasi sosisl.
  • psikologi pendidikan, yaitu psikologi yang khusus mengguraikan kegitan atau aktifitas manusia dalam hubunganya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimanna cara menarik perhatian agar pelajaran dengan mudah di terima, bagaimana cara belajar dan sebagainnya.
  • psikologi kepribadian dan tipologi , yaitu psikologi yang khusus menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe - tipe manusia. 
  • psikkotologi, yaitu psikologi yang khusus memguraikan mengenai keadaan psikis yang tidak normal ( abnormal ) 
  • psikologi kriminal,yaitu psikologi yang khusus berhubungan dengan soal kejahatan atau kriminalitas.
  • psikologi perusahaan , yaitu psikologi yang khusus berhubungan dengan  soal - soal perusahaan.
psikologi khusus masih berkembang, terus sesuai dengan bidang - bidang berperannya psikologi. pada umummya psikologi khusus merupakan psikologi praktis, yang di aplikasikan sesuai dengan bidangnya.

 D. METODE - METODE DALAM PSIKOLOGI
            Suatu metode penyelidikan dalam suatu ilmu adalah suatu keharusan adanya . apa lagi kalau ilmu - ilmu telah berdiri sendiri, ini harus di tandai oleh adanya metode - metode tersendiri untuk menyelidiki terhadap objeknya.        
         objek psikologi adalah penghayatan dan perbuatan manusia perbuatan manusia dalam alam kompleks dan selalu berubah jiwa bukanlah benda yang mati, tetapi sesuatu yang hidup dinamis ; selalu berubah untuk maju menuju kesempurnaanya.
        Oleh karena itu penggunaan dan metode, bagaimanapun baiknya, pasti tidak akan menghasilkan kebenaran mutlak. Sebab setiap metode pasti punya kelemahan di samping kebaikan. Berdasarkan renungan dan pengalaman maka akan di bedakan metode sebagai berikut :
  1. metode yang bersifat filosofis 
  2. metode yang bersifat empiris
a.  Metode Yang Bersifat Empiris
   1.  Metode intuitif
             Metode ini di lakukan dengan cara yang di sengaja untuk mengadakan suatu penyelidikan atau  dengan cara tidak sengaja dalam pergaulan sehari - hari.   
  2.  Metode Kontef:  
     lakukan dengan jalan merenugkan objek yang akan di ketahui dengan mempergunakan kemampuan berpikir kita. Alat utama yang di gunakan pikiran yang sudah benar - benar sudah dalam objektif, dalam arti murni, tidak tercampur dengan dengan  alat - alat lain seta tidak tercampur pula dengan pengaruh luar yang bersifat lahiriyah dan biologis.  
   3.   Metode Filosofis Religius        
    Metode yang di gunakan dengan menggunakan materi agama, sebagai alat utama untuk meneliti pribadi manusia. Nilai - nilai yang terdapat dalam agama itu merupakan kebenaran absolut dan pasti.  b.  Metode yang  bersifat empiris        
   4. Metode Obserfasi         
        metode obserfasi ialah metode yang mempelajari kejiwaan dengan sengaja mengamati secara langsung,  teliti, dan sistematis dalam hal ini obserfer dapat melalui tiga cara yaitu :
  • Introskpeksi ( retropeksi )
  • Introspeksi eksprimental.
  • Ekstropeksi
    a. metode introspeksi  Istilah "introspeksi" berasal dari bahasa latin ( intro : dalam : dan spektare : melihat ). jadi pada introspeksi individu mengalami sesuatu, dan ia sendiri dapat pula mengamati, mempelajari yang di hayati itu.  
     kelemahan dalan metode introspeksi :
  1. Kesulitan pada manusia melakukan dua tugas menghayati dan mengigat kembali.
  2. pada faktor intopeksi faktor ingatan kadang - kadang menghambat proses, yaitu adanya faktor kelupaan dan pencampuradukan antara fantasi dan ingatan.
  3. Kekurangan perbendaharaan bahasa dalam melukiskan kembali  peristiwa jiwa yang sudah dan sedang terjadi.
    b. metode introspeksi eksprimental     
      Istilah "introspeksi .eksperimental" ialah suatu metode introspeksi, yang di laksanakan dengan mengadakan eksperimen secara sengaja dan dalam suasana yang di buat. metode ini merupakan penggabungan introspeksi dan eksperimen, sebagai upaya untuk mengatasi subjektifitas dan metode introspeksi.  
  c. Metode Ekstrospeksi     
       arti  kata ekstropeksi ialah melihat keluar ( extro ) = keluar dan   speksi berasal dari bahasa latin spektare = melihat ) jadi ekstospeksi  adalah  suatu metode dalam ilmu jiwa yang berusaha untuk menyelidiki atau mempelajari dengan segaja dan terarur gejala - gejala jiwa sendiri dengan membandingkan gejala jiwa  orang lain  dan mencoba mengambil kesimpulan  dengan melihat gejala -gejala jiwa  yang si tunjukan dari mimik dan pantomimik orang lain.
    d. metode pengumpulan bahan   
        dengan tehnik ini, di maksuddakan suatu penyelidikan yang di lakukan  dengan pengolahan data - data  yang si dapat dari kumpulan daftar pertayaan dan jawaban ( angket )  bahan - bahan atau riwayat hidup ataupun bahan - bahan lain yang berhubungan dengan apa yang di selidiki. Dalam rangka mendapatkan data dengan tehnik pengumpulan bahan ini peniliti/ penyelidikan dapat menempuh dengan  melalui tiga cara :
  1.  Angket - interviu
  2. Metode biografi
  3. Metode penggumpulan bahan
  • Metode Angket- Iterviu
            pada metode observasi dengan tehnik ekstrospeksi, observasi mungkin mengadakan "tanya jawab langsung" secara lisan kepada subjek yang di selidiki, sehingga ia memakai " tehnik interviu". Sedangkan untuk mendapatkan jawaban tertulis atas pertanyaan yang sudah di susun sebelumnya, di tempuh dengan "tehnik angket". Dengan jelas demikian, bahwa metode anket ialah suatu pennyelidikan yang di laksanakan dengan menggunakan daftar pertanyaan, mengenai gejala - gejala kejiwaan yang harus di jawab oleh orang banyak, sehingga berdasarkan jawaban yang di peroleh itu, dapat di ketahui tentang kejiwaan seseorang.
  • metode biografi
            metode ini merupakan lukisan atau tulisan perihal kehidupan seseorang, baik ia sewaktu masih hidup maupun sudah meniggal. Dalam metode ini, seorang menguraikan tentang keadaan, sikap atau sifat - sifat lain mengenai orang yang bersangkutan. misalnya, tentang biografi  Mr.Moh. Yamin, K.H. Agus Salim dan sebagainya.
  • Metode Pengumpulan Bahan
               Salah stu metode yang sering di gunakan untuk memperoleh keterangan biologis ialah "pengumpulan bahan ", yakni suatu metode yang di laksanakan dengan jalan pengumpulan bahan terutama pengumpulan gambar yang di buat oleh anak.
  c. Medode Eksperimen (percobaan )
                istilah eksperimen (percobaan ) dalam psikologi berarti pengamatan atau secara teliti terhadap gajala - gejala jiwa yang di timbulkan dengan segaja. Tujuan eksperimen ialah untuk mengetahui sifat - sifat umum dari gejala - gejala kejiwaan. misalnya, mengenai pikiran, perasaan, kemauan, ingatan, fantasi, dan lain sebagainya.
  d. Metode Klinis
          Metode Klinis ialah nasehat dan bantuan kedokteran yang di berikan kepada pasien, oleh ahli kesehatan. Metode klinis yang di terapkan dalam psikologi ialah kombinasi dari bantuan klinid medis dengan metode pendidikan, untuk melakukan obserfasi terhadap pasien.
  e.  Metode intervieu  
         interviu merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan pertanyaan - pertanyaan. Kalau pada anket pertanyaan di berikan secara tertulis, maka pada interviu pertanyaan di berikan secara lisan.
   f. Metode Testing  
       metode ini merupakan metode penyelidikan yang menggunakan pertanyaan, soal - soal, atau tugas lain yang telah distandardisasikan.     
        Tes dapat di bedakan atas bermacam - macam jenis, yaitu :   a. Menurut banyaknya orang yang di tes, tes dapat di bedakan atas:
  1. Tes perorangan atau juga disebut tes individual, yaitu tes yang diberikan secara perorangan. misalnya tes binet, tes schach , tes wechsler.
  1. Tes kelompok, yaitu tes yang di berikan secara berkelompok. Misalnya Army alpha  dan army betha test  Army Classification Test ( AGCT ), tes SPM
   b. Berdasarkan atas peristiwa - peristiwa kejiwaan yang di selidiki maka tes dapat di bedakan atas :
  • tea pengamatan,
  • tes perhatian,
  • tes igatan.
  • tes intelegensi, dan sebagainya.
   c. Berdasarkan atas caranya orang menjawab atau mengerjakan maka tes dapat di bedakan :
  1. Tes bahasa (verbal tes ) , yaitu di mana, testee ( orang yang di test ) dalam mengerjakan tes menggunakan bahasa. Misalnya tes binet, tes Roschach, tes TAT.
  2. Tes peraga ( performace test ) yaitu test dimana testee dalam mengerjakan test tidak perlu menggunakan bahasa, cukup dengan perbuatan, misalnya menyusun, menggambar, dan sebagainya. Misalya tes pada William Healy, tes PSM, tes Goodenough.
 Daftar Pustaka Ahmadi, abu. 1983. psikologi umum. surabaya : Bina Ilmu. Anastasi, Anne. 1976. psyhological Testing. New York; McMilan Co.,Inc Arifin, M,H. M, ED.1978. Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan
      dan Keluarga. Jakarta: Bulan Bulan Bintang.   


No comments:

Post a Comment