iklan

Wednesday 12 March 2014

Makalah Komonikasi Satu Arah

              Makalah Komunikasi Satu Arah


        BAB 1

 PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
              Pada dasarnya, manusia adalah makhluk bergantung antara satu dengan yang lain, sehingga tidak bisa hidup secara mandiri pasti membutuhkan orang lain untuk mengatasi kendala yang ada dalam kehidupannya, sehingga manusia bisa di sebut sebagai makhluk sosial. Untuk menjalani kehidupan sosial tersebut, seseorang memerlukan sebuah fasilitas serta cara membantunya kehidupan mempermudah dirinya untuk masuk pada rana sosial tersebut. Interaksi merupakan ungkapan yang kemudian dapat menggambarkan cara untuk mempermudah terjadinya sebuah hubungan antara seseorang dengan orang lain, yang kemudian diaktualisasikan melalui praktek komunikasi. Oleh karena itu, sering istilah komunikasi di gantikan dengan komunikasi sosial, komunikasi juga di tujukan untuk menyatukan komponen - komponen sosial yang bervariasi dan mempunyai perilaku yang berbeda. Komunikasi adalah proses di mana pesan - pesan di transfer dari sumber kepada penerima, baik secara langsung maupun melalui media. Memahami komunikasi berarti memahami apa yang terjadi selama komunikasi berlangsung, mengapa hal ini terjadi mamfaat apa yang di rasakan, akibat - akibat apa yang di timbulkan, apa tujuan aktivitas komunikasi, memahami hal - hal yang dapat mempengaruhi dan memaksimalkan hasil - hasil dari kejadian tersebut.


           BAB 11           
          LANDASAN TEORI

2.1   Pengertian komunikasi
            Komunikasi adalah proses penyampaian informasi ( pesan, ide, gagasan ) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi di lakukan secara lisan atau verbal yang dapat di mengerti oleh kedua pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat di mengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapt di lakukan dengan menggunakan gerak - gerik badan, menunjukan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu, Cara seperti ini di sebut komunikasi verbal.
2.2  Dasar Komunikasi
            Komunikasi mempunyai dasar sebagai berikut : Minat, Minat, pandangan, Lekat, Libat.
  1. Niat Menyangkut
  • Apa yang di sampaikan.
  • Siapa sasarannya.
  • Apa yang akan di sampaikan.
  • Kapan akan disampaikan.
   2. Minat, ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu :
  • Faktor objektif : merupakan rangsang yang kita terima
  • Faktor subjektif  : merupakan faktor yang menyangkut diri si penerima stimulus.
  3.  Pandangan 
       Merupakan makna dari informasi yang disampaikan pada sasaran, menafsirkan informasi yang di terima tergantung pada pendidikan, pekerjaan, pengalaman dan kerangka pikir seseorang.
   4. Lekat
       merupakan informasi yang di simpan oleh si penerima.
   5. Libat
       Merupakan keterlibatan panca indera sebanyak - banyaknya.

2.2 Tujuan Komunikasi
      Menurut Hewitt (1981 ), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik
      sebagai berikut :
  • Mempelajari atau mengajarkan sesuatu.
  • Mempengaruhi perilaku seseorang.
  • Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain.
  • Berhubungan dengan orang lain.
  • Menyelesaikan sebuah masalah.
  • Mencapai sebuah tujuan.
  • Menurunkan ketegangan dan menyelesaikan konflik.
  • Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain.
2.3 Komponen komunikasi
       Komponen komunikasi adalah hal - hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik.
       Menurut Laswell komponen - komponen komunikasi adalah :

      a.  Pengirim atau komunikator ( sender ) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada  pihak lain.
      b.  Pesan ( message ) adalah isi yang dimaksud yang akan di sampaikan oleh satu pihak kepada pihak
           lain.
      c.  Saluran ( channel ) adalah media di mana pesan di sampaikan kepada komunikan. dalam
           komunikasi antara pribadi  ( tatap muka ) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran
           nada / suara.
      d.  Penerima atau komunikan ( recaiver ) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
      e.  Umpan balik ( feedback ) adalah tanggapan dari penerima pesan atas isi pesan yang di sampaikan.
      f.  Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu si jalankan
          ( " protokol" ).

2.4  Model - model komunikasi
         Dari  berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan di bahas model komunikasi yang paling utama, serta akan di bicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya,
     a. Model Komunikasi Linear
         Model komunikasi ini di kembangkan oleh Claude Shannon dan Warren  Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendiskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada tehnologi pada radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran ( channel ). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear ( Linear Communication model ). pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci : sumber ( source ), pesan ( messange ), dan penerima ( recaiver ). Model komunikasi berasumsi bahwa  seseorang hanyalah pengirim atau penerima.
    b.  Model Komunikasi interaksional
         Model interaksional di kembangkan oleh Wilbur  Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara pada komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua
arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.  proses melingkar  ini menunjukan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang - orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut di catat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. satu elemen yang penting bagi intraksional adalah umpan balik ( feedback), atau tanggapan suatu pesan.
   c.  Model transaksional
        Model komunikasi transksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. model ini menggaris bawahi pengirim dan penerima pesan yang berlangsung terus - menerus dalam sebuah episode komunikasi Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif : pengirim dan penerima sama - sama bertanggung jawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi ( komunikator ) melakukan negosiasi makna.

2.3 Proses Komunikasi
      Proses komunikasi adalah pengiriman pesan, penerima pesan dan pesan.

a. pengertian pengiriman komunikasi     
    pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk di sampaikan kapada seseorang dengan harapan dapat di pahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang di maksudkan.
b. pengertian penerima pesan
    penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam bentuk kode/ isyrat tampa mengurangi arti pesan yang di maksud oleh pengirim.
c. pengertian pesan
    pesan adalah informasi yang akan di sampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan.


              Komunikasi Satu Arah

2.4 Proses Komunikasi Satu Arah
      Komunikasi satu arah adalah pesan yang di sampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya. Komunikasi satu arah bisa di katakan sebagai komunikasi yang tidak memberi kesempatan kepada pendengar untuk memberikan sanggahan atau tanggapan.
Komunikasi satu arah banyak kita temui dalam kehidupan sehari - hari, komunikasi satu arah condong lebih banyak di pakai dalam dunia meliter ini dikarenakan dalam dunia meliter menggunakan sistem komando, di mana perintah dari atas harus di laksanakan oleh bawahan tanpa ada pertanyaan atau timbal balik.
Pesan di sampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya.
Dalam komunikasi satu arah banyak memiliki kekurangan, ini di karenakan tidak adanya untuk umpan balik setelah memberikan informasi tersebut, di mana ini bisa mengakibatkan dampak negatif dari  pengguna komunikasi satu arah.

2.4.1 Komunikasi sebagai tindakan satu arah
         Komunikasi sebagai tindakan satu arah adalah suatu perspektif atau pemahaman populer mengenai komunikasi manusia adalah suatu komunikasi yang mengisyaratkan menyampaikan pesan searah dari seseorang ( bisa juga sebuah lembaga ) kepada seseorang atau kelompok orang. Komunikasi dianggap suatu proses linear yang di mulai dari sumber atau pengirim dan berakhir pada penerima, sasaran atau tujuannya.

konsep komunikasi sebagai tindakan satu arah. menyoroti penyampaian pesan yang efektif dan mengisyratkan bahwa semua kegiatan komunikasi bersifat instrumental dan persuasif.
Berikut beberapa definisi komunikasi yang mendukung komunikasi sebagai tindakan satu arah :
  • Carl I. Hovland, "Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang ( komunikator ) menyampaikan rangsangan - rangsangan ( biasanya lambang - lambang verbal ) untuk mengubah perilaku orang lain ( komunikan )
  • Gerald R. Miller, "Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat yang di sadari untuk mempengaruhi perilaku penerima."
  • Everett M. Rogers, "Komunikasi adalah proses di mana suatu ide di ahlikan pada sumber kepada suatu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka."
  • Harold Lasell, mendefinisikan komunikasi sebagai "Who says what in wihc channel to whom with what effect.
Proses Komunikasi satu Arah
2.4.2 Contoh - contoh Komunikasi satu Arah

Dalam komunikasi satu arah banyak contoh yang dapat kita ambil yaitu :
1. Dalam meliter
       dalam dunia meliter kita dapat ketahui bahwa meliter menganut sistem komando, di mana para prajurit harus mematuhi apa yang di ingginkan atasanya,dan tanpa ada sanggahan. Di militer komonikator lebih tepat di berikan kepada atasan. sedangkan komonikan di sini adalah bawahan dari atasan tersebut, karena di militer mempunyai dasar loyalitas ( kesetian, kemauan, pada suatu pekerjaan tersebut ).
2. Dalam Organisasi Privat
       Dalam organisasi privatyaitu perusahan memiliki komunikasi satu arah, misalnya dalam hal ini  menyampaikan pidato dari menejer kepada bawahan.
3. Dalam Organisasi Publik  
     Dalam organisasi publik kita dapat melihat  contoh komunikasi satu arah contohnya adalah :
  • Website sebagai media komunikasi publik dari suatu pemerintahan. Di mana komunikasi satu arah terjadi hal pemerintahan di website  tersebut hanya memberikan informasi dari pemerintahan kepada saja rakyat.
  • pidato pagi setiap hari senin yang di lakukan oleh pemerintah atau pemimpin, di mana pemimpin hanya menyampaikan informasi tanpa adanya sanggahan oleh para pegawai.
  • siaran radio di sini di maksudkan kepada radio penyiaran, yaitu sebagai radio komunikasi dengan menyalurkan gagasan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka.
  • surat kabar merupakan media komunikasi satu arah, di mana surat kabar hanya menyampaikan informasi - informasi melalui tulisan - tulisan yang di cetakdalam kertas.
  • Sebuah baliho iklan produk yang sedang di baca seseorang di pinggir jalan.
  • Televisi merupakan komunikasi satu arah, jika menayangkan berita atau informasi siaran yang di sertai gambar.
2.,4.3 Kelemahan dan keuntungan komunikasi satu arah
      a. alasan seseorang tidak menyukai komunikasi satu arah
  1. Tidak ada intraksi antara komunikasi dan komunikator.
  2. tidak ada timbal balik dalam komununikasi.
  3. komunikasi tidak efektif
  4. Komunikasi hanya informasi saja bagi komunikan.
  5. Media komunikasi terbatas.
  6. Dapat menimbulkan kesalah pahaman dan tidak jelas, sehingga muncul prasangka yang tidak baik.
     b. alasan orang menyukai komunikasi satu arah
  1. Mengefesienkan penggunaan waktu.
  2. Dalam dunia meliter komunikasi sangat di perlukan terutama dalam keadaan darurat atau dalam peperangan.
  3. Lebih cepat dan efisien.
  4. Dalam hal tertentu akan memberikan kepuasan  kepada komonikator, karena pihak komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respons tanggapan terhadap hal - hal yang di sampaikan oleh komunikator.
  5. Dapat membawa komunikator ( pimpinan , karena komunikasi tidak dapat mengetahui secara langsung atau menilai kesalahan dan kelemahan komonikator.
2.4.4 Hambatan - hambatan Yang Terjadi Dalam Komunikasi Satu Arah
  • Komunikasi hanya sebagai informasi bagi komunikator.
  • media komunikasi terbatas.
  • pesan yang di sampaikan kadang tidak jelas bagi penerima.
2.4.5 Solusi Untuk Mengatasi Hambatan Yang Terjadi Dalam Komunikasi Satu Arah
  • media komunikasi hendaknya lebih banyak dan bervariatif.
  • pesan yang di sampaikan harus jelas.
2.4.6 Pada Saat Bersamaan, Situasi Di mana Kita Mendengar Gosip Melalui Kabar Angin, Apakah Gosip Bisa berubah Menjadi Fakta
  • Caranya menyikapi informasi yang di gosipkan.
  • Media komunikasi yang di pakai.
  • Kejelasan informasi.
  • Keadaan fisik dan psikologis si informan.
  • kebenaran atau kejujuran si komunikasi dalam memberikan informasi.
  • Identitas si komunikaor
            BAB 111
      KESIMPULAN DAN SARAN


Komunikasi di rumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan / informasi di antara beberapa orang. karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan / informasi saluran dan penerima pesan yang juga memberikan umpan balik kepada pengirim atau pesan yang di terima. Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia karena manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dalam komunikasi seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi patokan seseorang dalam komunikasi. Dalam proses komuunikasi kita juga harus ingat terdapat banyak  hambatan - hambatan dalam komunikasi.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan.Keterampilan berkomunikasi di perlukan dalam bekerja sama dalam mencapai tujuan.


                SARAN
  1. Komonikator hendaknya mempunyai kemampuan dalam proses penyampaian informasi, dan menggunakan saluran atau alat bantu berkomunikasi sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat efektif dan efisien.
  2. Komunikan hendaknya memahami keberadaanya sebagai penerima pesan atau informasi.
  3. Dalam proses komunikasi hendaklah terjalin kerja sama yang baik, sehingga kegiatan komunikasi
                            

No comments:

Post a Comment