iklan

Tuesday, 20 May 2014

Bentuk - bentuk Jurnalistik

      Bentuk - Bentuk Jurnalistik
 Dilihat dari segi bentuk dan pengelolahaannya, jurnalistik di bagi
ke dalam tiga bagian besar : jurnalistik media cetak ( newspaper and mengazine journalism ),
jurnalistik media auditif  ( radio broadcast journalism ) jurnalistik media audiovisual ( television jurnalism). Jurnalistik media cetak meliputi jurnalistik surat kabar harian,  jurnalistik surat kabar mingguan,
jurnalistik tabloid harian, jurnalistik tabloid mingguan, dan jurnalistik majalah. Jurnalistik media elektronik auditif adalaah jurnalistik radio siaran. Jurnalistik media elektronik audiovisual adalah jurnalistik televisi siaran dan jurnalistik media on line ( internet ).

       Setiap bentuk jurnalistik memiliki ciri dan kekhasannya masing - masing. Ciri dan kekhasannya itu terletak pada aspek filosof penerbitan, dinamika teknis persiapan dan pengolahan, serta asumsi dampak yang di timbulkan terhadap khalayak pembaca, pendengar atau pemirsa.  Sebagai contoh filosof surat kabar harian menekankan pada segi keunggulan dan kecepatan dalam perolehan dan penyebaran informasi. Sedangkan filosof penerbitan majalah berita mingguan lebih banyak menekankan segi kelengkapan dan kedalaman informasi serta ketajaman daya analisisnya.

1.  Jurnalistik Media Cetak
      Jurnalistik media cetak di pengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor verbal dan visual. Verbal, sangat menekankan pada kemampuan kita memiliki dan menyusun kata dalam rangkaian  kalimat dan paragraf yang efektif dan komunikatif.  Visual, menujukan pada kemampuan kita dalam menata, menetapkan, mendesain, tata letak atau hak - hal yang menyangkut pada segi perwajahan. Materi berita merupakan hal yang sangat penting. Namun bila berita tersebut tidak di tetapkan dengan baik, dampaknya kurang berarti, hal ini hae=rus di perhatikan oleh bagian visual, tata letak, atau perwajahan.
        Dalam perspektif jurnalistik, setiap informasi yang di sajikan kepada khalayak, bukan saja harus benar,   jelas dan akurat, melainkan juga harus menarik, membangkitkan minat, dan selera baca ( surat kabar dan majalah ), dan selera menonton ( televisi ). Inilah antara lain yang membedakan karya jurrnalistik dan karya lainnya seperti karya ilmiah.

2.  Jurnalistik Media  Elektronik Auditif
      Jurnalistik media elektronik auditif  atau jurnalistik media radio siaran, lebih banyak dipengaruhi oleh dimensi verbal, tehnologikal, dan fisikal. Verbal, berhubungan dengan kemampuan menyusun  kata , kalimat, paragraf,  secara efektif dan komunikatif. Tehnoologikal, berkaitan dengan tehnologi yang memungkinkan daya pancar radio dapat di tangkap dengan jelas dan jernih oleh pesawat radio penerima.

3.   Jurnalistik Media Elektronik Audiovisual
        Jurnalistik media elektronik audiovisual, atau jurnalistik televisi siaran, merupakan gabungan dari  segi verbal, visual, tehnologikal, dan dimensi dramatikal. Verbal, dengan kata - kata yang di susun secara singkat,
padat, efektif. Visual  lebih banyak menekankan pada bahasa gambar yang tajam, jelas, hidup, memikat,. Tehnologikal, berkaitan dengan daya jankau siaran,kualitas suara, dan gambar yang di hasilkan serta di terima oleh pesawat televisi penerima di rumah - rumah.
         Dramatikal, berarti bersinggungan dengan aspek serta nilai dramatik yang di hasilkan oleh rangkaian
gambar yang hasilkan secara stimulus.  Aspek dramatik televisi menggabungkan tiga kekuatan sekaligus ; kekuatan gambar, suara, dan kata - kata, Inilah yang di sebut efek bersamaan dan efek simultan televisi.
        Dengan aspek dramatik, seluruh panca indra khalayak pemirsa bekerja secara optimal 

.

No comments:

Post a Comment