iklan

Wednesday, 21 May 2014

Sekilas Perkembangan Juranalistik

A. Sekilas Perkembangan Jurnalistik 
      Pada zaman pemerintahan Cayus Julius Caesar ( 100 - 44 SM ) di negara Romawi,
 dipajangkann beberapa papan tulis putih di beberapa lapangan terbuka di tempat rakyat berkumpul. papan tulis yang di sebut Forum Romanum itu berisi pengumuman - pengumuman resmi. Menurut isinya, papan penguumuman ini dapat di bedakan atas dua macam. Pertama , Acta Senatus  yang membuat laporan - laporan singkat tentang sidang - sidang senat dan keputusan - keputusannya. Kedua,  Acta Diurna Populi Romawi yang memuat keputusan - keputusan dari rapat - rapat rakyat dan berita - berita lainnya. Acta Diurna  ini merupakan alat propoganda pemerintah romawi yang membuat berita - berita mengenai
 peristiwa - peristiwa yang perlu di ketahui oleh rakyat.

1.Kelahiran Wartawan Pertama 
        Pada zaman Romawi ini pulalah, Kata hamzah dkk ( 1987 - 29 - 30 ),  lahir wartawan - wartawan pertama. Wartawan - wartawan ini terdiri atas budak - budak belian yang oleh pemiliknya di beri tugas untuk  mengumpulkan informasi, berita - berita, bahkan juga menghadiri sidang  sidang senat
dan melaporkan semau hasilnya baik secara lisan maupun dengan tulisan .  kalau pemilik budak ini
sedang bertugas di daerah, budak - budak ini selalu mengusahakan dan mengirim berita - berita yang terjadi
di kota roma dengan maksud agar tuannya selalu mengikuti kejadian - kejadian di kota tersebut.
       Demikian pula halnya bagi pemilik budak yang sedang bertugas di kota Roma. Mereka mempunyai
petugas - petugas di daerah - daerah yang bertugas mengirimkan berita - berita dan peristiwa - peristiwa
yang terjadi di daerah. Banyak di antara badak atau orang - orang yang di beri tugas sebagai pengumpul
berita itu. melakukan kerja sama dalam memperoleh berita dan melaporkan kepada orang yang menugaskannya.
       Hamzah dkk ( 1987 : 33 ) menceritakan, surat kabar cetakan baru terbit pada tahun 911 di cina.
Namanya King pau. Surat kabar milik pemerintah yang terbitkan dengan suatu peraturan khusus dari
Quang Soo ini, mula - mula terbitnya tidak tetap, tetapi mulai pada tahun 1351 sudah terbit seminggu
sekali. Isinya adalah kep[utusan - keputusan rapat - rapat permusyawaratan dan berita - berita dari istana.
Terbit tengah hari, harganya dua cash. pada tahun 1885 sudah terbit tiap hari dengan tiga edisi.

 3.  Jurnalistik di Eropa
      Di Eropa, tulis hamzah dkk,  kapan surat kabar cetakan terbit untuk pertama kalinya dan siapa penerbitnya, tidak begitu jelas. Tetapi pada tahun 1605 Abraham Verhoeven di Antwerpen, Belgia,
mendapat izin untuk mencetak Nieuwe Tijdinghen.  baru pada tahun 1617 selebaran ini terbit dengan
teratur yaitu 8 - 9 hari sekali. Tahun 1620 sudah memakai nomor urut dan nama yang tetap
Nieuwe tijdinhen. Bentuknya seperti buku dari delapan halaman, formatnya kecil sepeti format selebaran,
di  bawah terdapat kata - kata yang menarik dengan huruf - huruf tebal.
        Pada tahun 1629 Nieuwe Tijdighen berganti nama menjadi Wekelijksche Tijdinhen. pada masa peralihan surat selebaran menjadi surat kabar,  Verhoeven telah melengkapi isinya dengan segala macam peristiwa.  Hari terbitnya  teratur dan hubungan antara nomor satu dengan yang berikutnya  sudah teratur pula.
        Di Jerman, terbit surat kabar pertama bernama Avisa relation Zeitung  pada 1609.  pada tahun yang sama juga terbit surat kabar Relations  di Strassburg. Surat kabar ini di terbitkan olej johan coralus.
Di Belanda surat kabar tertua bernama, Courante uyt Italien en Duytschland terbit pada tahun 1618.
Surat kabar ini di terbitkan oleh Caspar Van Hiilten di Amsterdam.  Di inggiris Surat kabar pertama bernama Curant of General News terbit pada tahun 1662. Di Prancis, pemerintah menerbitkan surat kabar
Gasette de France pada tahun 1631. Di Itali sudah ada surat kabar pada tahun 1636. Semau surat kabar cetakan tersebut terbit sekali seminggu.

3.  Zaman Penjajahan di Indonesia
     Di Indonesia, aktivitas jurnalistik dapat di lacak jauh ke belakang sejak zaman penjajahan belanda.
Menurut guru saya, di Indonesia jurnalistik pers mulai di kenal pada abad ke - 18, tepatnya pada 1744,
ketika sebuah surat kabar bernama Bataviasche Nouvvelles  di terbitkan dengan penguasaan orang - orang belanda. pada 1776, juga di jakarta, terbit surat kabar Vendu Niews  yang mengutamakan diri pada berita pelelangan. Menginjak abad ke - 19, tyerbit berbagai surat kabar lainnya yang kesemuanya
masih dikelola oleh orang - orang Belanda atau bangsa pribumi yang  mengerti bahasa belanda untuk
para pembaca orang belanda atau bangsa pribumi yang mengerti bahasa Belanda, pada umumnya
merupakan kelompok kecil saja. Jurnalistik koran - koran Belanda ini, jelas membawakan suara pemerintah kolonial Belanda. Sedangkan surat kabar pertama sebagai bacaan untuk kaum pribumi di mulai pada
1854 Ketika Majalah Bianglala diterbitkan  di susul oleh Bromortani pada 1885, keduanya di Weltevreden, pada tahun 1856 terbit soerat kabar bahasa melajoe di Surabaya.

      Sejarah jurnalistik pers pada abad 20, menurut guru besar ilmu komunikasi Universitas padjadjaran   
( Unpad ) Bandung itu, ditandai dengan munculnya surat kabar pertama milik bangsa Indonesia,
Namanya Medan Prijaji, terbit di bandung. Surat kabar di terbitkan dengan modal dari bangsa Indonesia.
Medan Prijaji yang dimiliki dan di kelola oleh oleh Tirto Hadisurjo alias Raden Mas Djokomono ini pada mulanya. 1907. terbentuk mingguan. Baru tiga tahun kemudian, 1910,berubah menjadi harian. Tirto Hadisurjo inilah yang di anggap sebagai pelopor yang meletakkan dasar - dasar jurnalistik medern di indonesia, baik dalam cara memberikan maupun dalam cara pemuatan karangan dan iklan.

   



No comments:

Post a Comment