Ketika saya pergi mengambil kiriman dari orang tua saya, saat itu saya dan teman - teman lewat jalan Veteran utara saat itu mata saya melihat papan baliho yang berbeda dari bunyi peringatan yang biasanya merokok di papan ( billbord ) tersebut dalam iklan rokok yang biasanya hanya menampilkan gambar rokok- nya dan seorang lelaki macho, lalu di bawahnya ada tulisan yang berbunyi Merokok dapat Menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin. Tetapi sekarang yang kulihat tulisannya sudah berubah dengan kalimat yang lebih tegas dari kalimat sebelumnya yang berbunyi Merokok membunuhmu atau dalam iklan lainnya berbunyi Rokok membunuhmu, lengkap dengan lelaki lelaki yang menghisap rokok dan beberapa tengkorak sebagai latar belakangnya.
saya tidak akan membahas efek merokok, sudah banyak tulisan yang membahas ini. yang menjadi keheran saya adalah konsitensi pemerintah tentang rokok, Bunyi peringatan yang baru tersebut dengan tegas menyatakan bahwa rokok adalah mesin pembunuh bagi masarakat meskipun tidak secara langsung menimbulkan efek nya bagi penggunanya, namun keberadaan rokok masih di legalkan. tentu dalam hal ini pemerintah tidak konsisiten sebab di satu sisi mengetahui rokok adalah alat pembunuh nyawa, tetapi di sisi lain masih membiarkannya beredar.
Rokok akan selamanya menjadi pro dan kontra. selama perekonomian rakyat di beberapa daerah masih tergantung kepada industri rokok, maka rokok akan sulit di larang karena masih berhubungan dengan masalah kultural dan sosial. Selama industri rokok masih merupakan penyumbang bea cukai yang cukup besar bagi pemerintah, maka industri rokok akan tetap di pertahankan. pelik memang masalahnya, tidak suka tapi butuh, tidak butuh tetapi ia tetap ada.
Bunyi rokok yang berbunyi membunuhmu pada iklan rokok itu hanya menjadi slogam kosong belaka. menurut saya tidak akan berpengaruh banyak terhadap perubahan perilaku orang yang gemar merokok. justru gambar lelaki macho yang berada di slogam tersebut lebih menarik perhatian dan menghilangkan imajinasi horor rokok sebagai alat pembunuh.
No comments:
Post a Comment