iklan

Saturday, 5 April 2014

Ilmu Watak ( Karakterologi ) psikologi

      Karakterologi, adalah istilah Belanda,  berasal dari kata "karakter" , yang berarti watak logos, yang  berarti ilmu. jadi karakterologi dapat kita indonesiakan menjadi ilmu watak.
      Kata karakter, juga berasal dari kata yunani :  charas sein, yang berarti ( mula - mula ) coretan, atau goresan. Kemudian berarti stempel atau gambaran yang di tinggalkan oleh stempel itu.
      Jadi,  di sini kita menganggap bahwa tingkah laku manusia, adalah pencerminan dari seluruh pribadinya, dan secara sepintas, itulah watak manusia itu, ilmu itu telah lama sekali di kenal oleh manusia.
       Seiring kita lihat perbedaan prinspiil yang sering di kacaukan  yaitu tantang :
  • Konsitusi jasmani,
  • Temperamen, dan 
  • Watak
       Karena itu, dalam menggolongkan ( mentype ) nati juga  atas golongan itu. Jadi tipe - tipe manusia menurut konsititusi jasmaninya, menurut temperamennya, dan menurut wataknya.
  1. Konsitusi jasmani, ialah keadaan jasmani yang secara fisiologis merupakan sifat - sifat bawaan sejak lahir. Konstitusi jasmani ini berpengaruh juga pada tingkah laku orang itu, yang merupakan sifat khas, asli, dan tidak dapat di ubah. Misalnya, sifat orang yang bertubuh langsing, tentu berbeda dengan sifat orang yang bertubuh gemuk dan sebagainya.
  2. Temperamen, berasal dari kata "temper", artinya campuran. Temperamen adalah sifat seseorang yang di sebabkan adanya campuran zat di dalam tubuhnya, yang juga mempengaruhi tingkah laku orang itu. jadi temperamen itu sifat laku jiwa dalam hubungannya dengan sifat - sifat kejasmanian.
  3. Watak, ialah pribadi jiwa yang menyatakan dirinya dalam segala tindakan dan pernyataan, dalam hubungannya dengan :
  • bakat.
  • pendidikan 
  • pengalaman
  • alam sekitarnya
Keterangan :
         Temperamen dan watak adalah suatu pribadi jiwa. hanya bedanya, temperamen adalah suatu yang  tetap. sedangkan watak adalah suatu yang dapat berubah. karena watak itu watak dapat di pengaruhi,diperbaiki, dan dimajukan. Temperamen tidak dapat di perbaiki. Sedangkan watak dapat didik. karena itu, ada pendidik  watak. Apa gunanya kita mempelajari ilmu watak?
         Manusia adalah makhluk sosial. Artinya, manusia baru dapat menjadi manusia kalau ia hidup dengan manusia  lain atau hidup di kalangan manusia lain. Tentang nestapanya anak manusia yang sejak kecil di besarkan serigala atau oleh binatang lain, telah banyak kita ketahui. Dan alangkah sukar dan lambatnya mendidik anak semacam itu agar menjadi manusia biasa.
         Jadi, manusia akan kehilangan kemanusiaan nya kalau ia berada bukan pada lingkungan manusia. Manusia harus berada pada lingkungan manusia. Di dalam pergaulan ini manusia harus menjaga agar pergaulan itu tetap berada dalam suasana  kemanusiaan, yang rukun dan damai, memperbaiki dan memajukan. Untuk itu manusia yang satu, harus dikenal oleh manusia yang lain. jadi dalam pergaulan itu manusia harus mengenal diri sendiri dan mengenal yang lain jadi saling mengenal.
        Karena itu, ilmu watak perlu di kenal oleh kepala keluarga, iorang - orang yang berada di keluarganya, orang - orang yang ada di dalam pekerjaannya, berada dalam kelompok manusia banyak, dan lebih - lebih para pendidik.
        Ada beberapa tokoh yang membagi manusia menurut konstitusi, jasmani, temperamen, dan watak yaitu:
  1. Yang membagi menurut Konstitusi jasmani, dapat di sebut antara lain : 1. Johann Gasper Lavater, seorang jerman, 2 Gall, juga orang jerman.
  2. Yang membagi menurut temperamen, dapat kita sebut antara lain : 1. Galenus, 2. Kretschmer.
  3. Yang membagi menurut watak, antara lain : Profesor Heymans.
          Yang lain sekali dasarnya ialah Sparanger. Ia membagi berdasarkan nilai - nilai hidup manusia, sesuai dengan teorinya dalam ilmu jiwa, yang bernama personalisme. tentang tipe - tipe manusia dapat di sebutkan sebagai berikut :

Tipe manusia menurut Johann Gasper Lavator
         Ia mentipe manusia menurut bentuk tubuh :
Orang yang tubuhnya gemuk Biasanya bertipe tenang. Orang yang bertubuh kecil dan panjang biasanya lincah, tapi sabar, dan peramah. Ilmu ini di sebut fisiognomie ( ilmu filsafat ).
         Ia juga mentipe manusia menurut hasil karya tubuh, yaitu menurut tulisan. Orang yang tulisannya bulat, biasanya gemar bercanda, banyak teman, dan mudah ketawa. ilmu ini di sebut grafologie.

Tipe manusia menurut Gall
         Ia  adalah seorang tabib. Karena penelitiannya kepada pasienya, ia menyimpulkan dan menggolongkanya menurut bentuk tengkorak. Ia menyimpulkan bahwa orang yang tengkoraknya besar, biasanya pandai, dan sebaliknya. Ilmu ini di sebut kranioskopie

Tipe manusia menurut Gelenuszat
         Gelenus membagi atas dasar campuran dari zat cair yamg terdapat pada tubuh manusia. Menurut Gelenus, di dalam tubuh manusia terdapat :
  1. darah ( sangai ),
  2. lendir ( flegma ),
  3. empedu kuning ( choleri ), dan
  4. empedu hitam  ( melanchole )
          Berdasarkan 4 macam zat lendir itu, Galenus menggolongkan manusia ini juga atas 4 tipe :
  1. Orang yang terlalu banyak darah di dalam tubuhnya, disebut orang sanguinisi. orang itu di sebut sanguinis, yaitu lincah, selalu riang, optimis, mudah tersenyum dan sebagainya.
  2. Orang yang terlalu banyak lendir di dalam tubuhnya di sebut orang flengmatisi. Sifatnya di sebut flagmatis yaitu  tenag, bersikap dingin, sabar dan sebagainya.
  3. Orang yang terlalu banyak empedu kuning dalam tubuhnya, di sebut orang cholerisi. sifatnya yaitu : garang, lekas marah, mudah tersinggung, dan sebagainya.
  4. Orang yang terlalu banyak empedu hitam di dalam tubuhnya di sebut orang melancholerisi. yaitu bersifat takut - takut, muram, pesimis, selalu khawatir, dan sebagainya.
Tipe manusia menurut Heymans
         Heymans adalah seorang ahli ilmu jiwa bangsa belanda. Dan juga ia berteori tentang watak - watak manusia. di dalam penggolangnya ia menggunakan 3 aspek jiwa sebagai dasarnya, yaitu :
  • Emotieonaliteit
  • Secundair Fungsi dan
  • Aktifiteit
       Berdasarkan 3 aspek jiwa ini, ia menggolongkan manusia atas 8 tipe. Karena tiap - tiap aspek jiwa itu di bagi atas yang kuat dan yang lemah. Sifat - sifat dari unsur dasar ( aspek jiwa ) itu ialah :
  1. Orang yang emosional bersifat lekas memihak, fantasinya kuat, tulisannya dan bicaranya agak aneh, kurang mencintai kebenaran, mudah mencintai, dan senang sensasional.
  2. Orang yang berfungsi secundair bersifat ; betah di rumah, taat kepada adat, besar rasa kasihanya, sukar menyusaikan diri, mudah verstroit, dan konsekuensi.
  3. Orang yang aktif, bersifat suka bekerja, mudah bertindak, berhobi  banyak, mudah mengatasi kesulitan dan sebagainya.
Tipe manusia menurut Kretschmer
         Kretschmer adalah seorang dokter jiwa bangsa jerman. dari pengalamannya selama kerja ia menyimpulkan bahwa antara bentuk tubuh dan sifat temperamen ada hubungannya.
        yang di pergunakan sebagai dasar pembagian adalah :
1.  Konstitusi tubuh, ini ada 4 macam :
  • Piknis, bentuk badannya : serba bulat, isi dada dan perut, gendut dan banyak lemak, 
  • Asthenis ( leptosom ) : bentuk badannya langsing, anggota badannya panjang, dada rata, kepala kecil, mukanya sempit, 
  • Atleti, bentuk badannya :  campuran antara piknis dan asthenis.
  • Displastis, bentuk badanya besar dan tinggi sekali atau kecil dan pendek sekali.
2.  Atas dasar temperamennya, ia membedakan :
  • Schizothym, sifatnya: sukar bergaul,  memusuhi dunia sekitarnya, tidak banyak kawannya.
  • Syclothym, sifatnya, mudah bergaul dan banyak temannya dan sebagainya.
3.  Menurut Kretschmer dan keduanya ada hubungannya yaitu :
  • Orang yang bersifat Schizothym ialah orang yang berbentuk badannya : atletis, asthenis, dan displastis.
  • Orang yang bersifat  cyclothym ialah orang yang berbentuk badannya piknis.
      Karena itu anak - anak tidak dapat digolong - golongkan dengan penggolongan Kretschmer ini.

No comments:

Post a Comment