iklan

Friday, 4 April 2014

GEJALA PERASAAN ( EMOSI )


A.   Pengertian Perasaan

           Perasaan termasuk gejala jiwa yang di miliki semua orang, hanya corak yang tingkatannya tidak sama. Perasaan tidak termasuk gejala mengenal, Walaupun demikian sering juga perasaan berhubungan dengan gejala mengenal.
    apakah perasaan itu ?
           Perasaan adalah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif. Jadi, unsur - unsur perasaan ialah
  • bersifat subjektif dari pada mengenal.
  • bersangkut - paut dengan gejala mengenal.
  • perasaan di alami sebagai rasa senang atau tidak senang, yang tingkatannya tidak sama.
       Perasaan lebih erat hubungannya dengan pribadi seseorang dan berhubungan pula dengan gejala - gejala jiwa yang lainnya. Oleh sebab itu, tanggapan perasaan seseorang terhadap sesuatu tidak sama dengan tanggapan perasaan orang lain terhadap orang yang sama.
      Perasaan bukan merupakan suatu suatu gejala kejiwaan yang berdiri sendiri, tetapi bersangkut paut atau berhubungan erat dengan gejala - gejala jiwa lainnya, antara lain dengan gejala mengenal. Kadang - kadang gejala perasaan diiringi dengan peristiwa mengenal dan sebaliknya pada suatu ketika ada gejala perasaan yang di sertai dengan peristiwa mengenal.
      Gejala perasaan tergantung pada :
  1. Keadaan jasmani, misalnya badan kita dalam keadaan sakit perasaan kita lebih muda tersinggung dari pada kalau kita dalam keadaan sehat dan segar.
  2. Pembawaan, ada orang yang mempunyai pembawaan berperasaan halus, sebaliknya ada pula yang kebal perasaan.
  3. Perasaan seseorang berkembang sejak ia mengalami sesuatu. Karena itu, muda di mengerti bahwa keadaan yang pernah mempengaruhinya dapat memberikan corak dalam perkembangan perasaan. misalnya : keadaan keluarga, 
Contoh tersebut  mungkin dapat menimbulkan perasaan terhadap sementara orang. Karena itu, perasaan selain tergantung pada stimulus yang datang dari luar, juga tergantung pada.
  • Keadaan jasmani yang bersangkutan.
  • Keadaan dasar individu.
  • Keadaan individu pada suatu waktu, atau keadaan temporer seseorang.
B.  Tiga Dimensi Perasaan Menurut Wundt
          Menurut W. Wundt perasaan tidak hanya dapat di alami oleh individu sebagai perasaan senang atau tidak senang, melainkan masih dapat di lihat dari dimensi lain. Memang salah satu segi perasaan itu di alami sebagai perasaan yang menyenangkan. Hal ini di nyatakan oleh Wundt sebagai dimensi yang pertama,. Di samping itu, dimensi terdapat dimensi yang lain yaitu perasaan itu dapat di alami sebagai suatu hal yang " excited" atau sebagai "innert feeling",  hal ini oleh wundt di gunakan sebagai dimensi yang kedua. Sesuatu perasaan yang di alami oleh individu itu dapat di sertai tingkah laku perbuatan yang nampak, misalnya orang menari - menari karena gembira sekali sehabis menerima uang yang banyak atau lulus ujian, tetapi ada pula sekalian ia menerima uang yang banyak atau lulus dari ujian dan mengalami suatu perasaan, tetapi ia tetap tenang saja tanpa adanya perbuatan atau tingkah laku yang nampak pada orang yang pertama.

      Sehubungan dengan soal waktu dan perasaan, Stern juga membedakan perasaan dalam 3 golongan, yaitu :
  1. Perasaan presens, yaitu yang bersangkutan dengan keadaan - keadaan sekarang yang di hadapi, hal ini berhubungan dengan situasi dan aktual.
  2. Perasaan yang menjangkau maju,, merupakan jangkauan ke depan dalam kejadian - kejadian yang akan datang, jadi masih dalam pengharapan.
  3. Perasaan yang  berhubungan dengan waktu  yang telah lalu, atau melihat ke belakang yang  terjadi ..misalnya,  orang yang merasa sedih karena mengikat pada waktu keemasannya beberapa tahun yang lampau.
C.  Perasaan dan Gejala - gejala Kejasmaniaan
          Keadaan tubuh dapat mempengaruhi perasaan dan ada pula perasaan yang menimbulkan gerak tubuh.
kenyataan tersebut banyak kita temukan dalam kehidupan sehari - hari. Kebanyakan kita dapat memperkirakan apa yang di rasakan oorang  lain dengan memperhatikan gerakan - gerakan secara visual, Misalnya dari gerak pada matanya, lirik matanya, dan sebagainya.
          Dengan memperhatikan kerut keningnya, gerak mulutnya, kita dapat mengetahui apakah orang itu sedang marah atau sedang suka, atau jemu, dan sebagainya. Banyak perasaan yang timbul bersamaan dengan peristiwa tubuh. Tertawa, membentak - bentak, mengepalkan tangan, tidak lain adalah gerakan untuk mengungkap perasaan dapat terwujud:
  • mimik, gerakan roman muka;
  • pantomimik, gerakan anggota badan bagi orang yang bisu, tuli, terdiri dari gerakan - gerakan yang termasuk mimik dan pantomimik;
  • Gejala pada tubuh, seperti denyut pada jantung bertambah cepat dan biasanya, muka menjadi pucat, dan sebagainya.
 

No comments:

Post a Comment