A. Perhatian
1. Perhatian dan Kesadaran
Perhatian berhubungan erat dengan kesadaraan jiwa terhadap suuatu objek yang di reaksi pada suatu waktu. Terang tidaknya kesadaraan kita terhadap suatu objek tentu tidak tetap, ada kalanya sautu kalanya kitameningkat (menjadi terang ), dan adakalahya kita (menjadi samar - samar ). Keadaan lapangan kesadaran dan kekuatannya tidak tetap pula, kadang - kadang luas dan kadang - kadang menjadi sempit. Hal itu tergantung pada penggerkan aktivitas jiwa terhadap objek tersebut.
Taraf kesadaran kita akan meningkat kalau jiwa kita dalam mereaksi sesuatu meningkat juga. Apabila taraf kekuatan kesadaran kita naik atau menjadi giat karena suatu sebab maka kita berada pada permulaan perhatian. Perhatian timbul dengan adanya pemusatan kesadaran kita terhadap sesuatu.
2. Syarat - Syarat Agar perhatian Mendapat Mamfaat Sebanyak - banyaknya
- Inhibisi, yaitu pelangrangan atau penyingkiran isi kesadaraan yang tidak di perlukan, atau menghang - halangi masuk kedalam lingkungan kesadaraan. Di jiwa harus membatasi lapangan kesadaran maka inhibisi di sebut juga pembatasan lapangan kesaadaran. Misalnya, kita sedang giat bersiap diri untuk menempuh ujian. Agar perhatian kita tetap terarah pada tugas - tugas sekolah / ujian maka hendaknya ada inhibisi, artinya segala apa yang mungkin mengganggu harus dicegah jangan sampai masuk kedalam sesuana kita. Ajakan teman menonton, bacaan - bacaan yang tidak berguna perlu di sampaikan.
- Apersepsi, yaitu pengerahan dengan sengaja semua isi kesadaran, termasuk tanggapan, pengertian dan sebagainya yang telah di meliki dan bersusaian / berhubuungan dengan objek penggertian. Dengan kata lain, isi kesadaran yang menjaddi sasaran perhatian tersebut di tempatkan di tengah - tengah tanggapan yang sesuai dengan objek itu. Tujuanya supaya jiwa kita lebih memahamii objek yang menjadi sasaran. Misalnya kita mempelajari perkembangan agama hindu di indonesia. supaya menjadi peristiwa apersepsi yang sebaik - baiknya maka kita perlu mempunyai pengertian tentang barang - barang peninggalan yang berhubungan dengan itu, misalnya, candi, arca, dan sebagainya.
- Adaptasi ( penyusaian diri ). Dalam gejala perhatian, organ itu baik jasmani dan rohani yang di perlukan untuk menerima objek harus bekerja dengan sungguh - sungguh. Misalnya, saya seorang lulusan SPG negeri. setelah tamat belajar kira - kira sebulan yang lalu, saya diangkat menjadi guru SD di Gunung Kidul Yongyakarta. keadaan SD tempat saya mengajar masih serba darurat. Alat - alat belum mencukupi dan jauh memenuhi syarat. Sebagai tamatan guru SD saya telah banyak di bekali pengetahuan yang dimiliki saya tidak banyak menghadapi kesulitan. an tidak lama kemudian saya telah dapat menyusaikan diri dengan baik.
a. Perhatian Spontan dan Disegaja
Perhatian spontan, disebut pula perhatian asli atau perhatian langsung, ialah perhatian yang
timbul dengan sendirinya oleh kerena tertarik pada sesuatu dan tidak di dorong olek kemauanya.
b. perhatian Statis dan Dinamis
Perhatian statis ialahperhatian yang tetap terdapat sesuatu, Ada orang yang dapat mencurahkan
perhatiannya pada sesuatu seolah - olah tidak berkurang hatinya. Misalya, seorang anakmemperhati-
kan sekali pelajaran seni suara, agaknya, pelajaran itu cocok untuknya, Dalam waku yang lama
perhatian terhadap suasana musik atau seni makin cukup kuat, tidak mudah berpindah keobjek
yang lain.
perhatian dinamis adalah perhatian yang mudah berubah - ubah, mudah bergerak, mudah
berpindah dari objek yang satu keobjek yang lain.
c. Perhatian Konsentratif dan Distributif
perhatian konsentratif (perhatian memusat ), yakni perhatian yang hanya ditujukan pada satu
objek (masalah ) tertentu.
Perhatian distributif (perhatian terbagi - bagi ). Dengan sifat distributif ini orang dapat membagi -
membagi perhatian pada beberapa arah sedangkan sekali jalan / dalam waktu yang bersamaan.
Misalnya guru yang mengajar, sopir yang mengemudi mobil dan lain - lain.
d. Perhatian yang sempit dan luas
Perhatian yang sempit, orang yang mempunyai perhatian yang sempit dengan mudah dapat
memusatkan perhatian pada suatu objek yang terbatas, sekalipun ia berada dalam lingkungan ramai.
perhatian luas, orang yang mempunyai perhatian yang luas mudah sekali tertarik oleh kejadiaan-
kejadian di sekelilingnya, perhatian tidak dapat mengarah pada hal - hal tertentu, mudah terangsang
dan mudah mengcurahkan jiwanya pada hal - hal yang baru.
e. Perhatian fiktif dan fluktuatif
Perhatian fiktif ( perhatian melekat ), yakni perhatian yang mudah dipusatkan pada suatu hal dan
boleh dikatakan bahwa perhatianya dapat melelat lama pada objeknya. Orang yang bertipe fiktif teliti
dalam mengamati sesuatu, bagaian - bagian dapat ditangkap.
Perhatian fluktuatif (bergelombang ) , orang yang mempunyai tipe ini pada umumya dapat
memperhatikan bermacam - macam hal sekaligus, tetapi tidak seksama. Perhatian sangat subjektif
sehingga yang melekat padanya hannyalah hal - hal yang dirasa penting pada dirinya.
4. Faktor faktor yang Dapat Mempengaruhi Perhatian
- Pembawaan. Adanya pembawaan tertentu yang berhubungan dengan objek yang direaksi maka sedikit atau banyak akan timbul perhatian terhadap objek tertentu.
- Latihan dan Kebiasaan . Meskipun di rasa tidak ada bakat pembawaan suatu objek, karena hasil dari latihan / kebiasaan, dapatmenyebabkan mudah timbulnya perhatian terhadap bidang tersebut.
- Kebutuhan. Adanya kebutuhan tentang sesuatu mengmukinkan timbulnya perhatian terhadap objek tersebut. kebutuhan merupakan dorongan, sedangkan dorongan itu mempunyai tujuan yang harus di curahkan padanya.
- Kewajiban. Didalam kewajiban tergantung tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh seorang yang bersangkutan.
- Keadaan Jasmani. Sehat tidaknya Jasmani, segar tidaknya badan sangat mempengaruhi perhatian kita terhadap suatu objek. Misalnya, badan dalam keadaan lelah ditambah agak kurang sehat . Dengan kondisi semacam itu harus menyelesaikan soal - saolilu pasti yang pelik sekali. payang terjadi ? kemungkinan besar perhatian kita banyak rerganggu.
- Suasana Jiwa. Keadaan batin, perasaan fantasi, pikiran dan sebagainya sangat mempengaruhi perrhatian kita, mungkin dapat membantu, dan sebaliknya dapat menghambat.
- Suasana Disekitar . Adanya macam - macam perangsang perangsang disekitar kita, seperti kegaduhan, keributan, kekacauan, temperatur, sosial ekonomi, keindahan, dan sebagainya dapat mempengaruhi perhatian kita.
- Kuat tidaknya Perangsang dari objek itu sendiri. Beberapa kuatnya perangsang yang bersangkutan dengan objek perhatian sangat mempengaruhi perhatian kita.
Dalam prakit sehari - hari, antara minat dan perhatian pada umumnya di anggap sama / tidak ada perbedaan. Memang keduanya hampir sama, dan dalam praktek selalu sama lain. Minat (interes ), jika seseorang seseorang pada objek sebernya dimulai dengan adanya minat terhadap hal tersebut. Minat, adalah sikap seseorang termasuk fungsi jiwanya. (kongnisi, konosi, emosi ), yang setuju pada sesuatu, dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang kuat.
perhatian, yaitu keaktifan jiwa yang di arahkan pada objek tertentu.
6. Beberapa Peristiwa dalam Gejala Perhatian
- Perseverasi ( menahan ) : Peristiwa ini terjadi kalau seseorang sanngat terikat perhatianya pada suatu objek tertentu, sehingga sukar melepaskan perhatian dari objek tersebut.
- Adaptasi : Peristiwa kejiwaan ini bertengtangan dengan persevasi. Perhatian tidak terikat pada syatu objek saja, tetapi selalu berpindah - pindah , mudah menyusaikan diri pada keadaan baru.
- Osilasi : yakni keadaan perhatian yang tidak tetap, timbul tenggelam, kuat kendur, sering terputus - putus. Misalnya, seorang yang mendengarkan ceramah tentang pelita dan modes, semula perhatianya cukup besar. Setelah selesai, ternyata ada bagian - bagian yang tidak tertangkap.
- Perhatian bergerak : Orang yang mengalami perhatian ini berserakan, seakan - akan tidak mempunyai perhatian sama sekali terhadap apa saja, baik tentang dirinya, mmaupun apa yang ada di sekitarnya.
Dalam kehidupan sehatri - hari orang perlu memusatkan perhatian terhadap apa yang sedang dilakukanya.
Hal - hal yang berhubungan dengan perhatian dalam praktik pendidikan dan pengajaran :
a. Dalam belajar usahakan anak dapat memusatkan jiwanya terhadap pelajaran yang sedang di pelajari. Hal ini akan memberikan keutungan seperti :
- semua fungsi jiwa akan bekerja sebaik - baiknya.
- semua fungsi akan bekerja sama satu sama lain.
- pengamatan lebih tajam.
- bahan mudah dicerna dengan cepat.
- reproduksi dapat berjalan dengan mudah.
- sikap guru sendiri tidak tenang.
- suasana di kelas dan di luar kelas
- temperatur dan sebagainya.
d. Apa yang menarik perhatian orang dewasa belum tentu menarik perhatian anak maka ;
- jangan memaksakan sesuatu menjadi perhatian guru, dan bagi anak belum tentu itu menarik perhatian.
- Hargailah anak dengan semestinya, termasuk menghargai apa yang menjadi perhatan anak.
- Perhatikan anak pun perlu dibimbing,
f. Terlalu lama memancangkan perhatian terhadap salah satu objek tertentu adalah kurang baik.
g. sajikanlah pelajaran yang di sajikan dengan.
- pengetahuan yang dimiliki
- bahan - bahan pelajaran yang lain.
i. Kelelahan dapat mengendurkan perhatian maka usahakanlah supaya anak jangan sampai menjadi lelah dalam melakukan sesuatu.
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu. 1983. psikologi umum. Surabaya :Bina Ilmu.
No comments:
Post a Comment