iklan

Monday, 12 January 2015

orang yang berpengaruh dalam hidup saya

        “Sosok yang berpengaruh dalam hidup ku” Saat masih kecil dulu saya banyak mengagumi banyak tokoh. Entah dari artis, atau dari tokoh kartun sekaligus . namun sekian banyak tokoh yang saya kagumi itu tidak bertahan lama dengan seiring waktu yang saya lalui. Tapi, ada sosok yang tak akan pernah lekang oleh waktu yaitu, mama saya. Tingginya 160, lengannya sedikit berotot, rambutnya biasa terurai tapi kalau ia keluar rumah sering menggunakan hijab. Ia agak terkenal di kalangan teman – temannya yang ada di kampung karena sosoknya yang rajin bekerja. Saya jarang bertemu beliau karena sejak kelas tiga SD atau tepatnya sampai kuliah. Waktu kelas tiga SD saya tinggal bersama nenek, kalau sekarang tamba jauh jaraknya malahan saya di Makassar.

         Dari kecil ibu yang biasa saya panggil dengan sebutan mama. Selalu memberikan didikan mana yang baik dan mana yang buruk. Banyak aturan mengenai kehidupan yang tak henti ia ucapkan kepada saya. Teringat saat pertama kali puasa mama yang selalu memberiku dukungan meskipun puasa yang setengah hari jam 12. 30 sudah makan sampai jam 01.00 dan selanjutnya puasa kembali. Mama yang selalu memberiku dukungan, hingga lama kelamaan saya bisa puasa satu hari. Ya, begitulah mama dia mendidik kami dengan sepenuh hati. Mama sosok yang tidak akan pernah berhenti membimbing anak – anaknya menjadi sosok individu yang baik.

              Ada beberapa prinsip yang ia ucapkan ketika hendak melepaskan kepergianku kemakassar. Ya, tepatnya hari kamis pagi suasana lagit mendung tanah masih becek bekas hujan semalaman, pagi itu 09.00 di atas rumah yang berukuran 5 kali 12 meter, beratap seng yang mulai berwarna kemerahan, rumah panggung, layaknya rumah mandar pada umumnya terbuat dari kayu. Kecuali penjanggal tiangnya terbuat dari seman dan campuran pasir. Semua adik saya berkumpul di teras rumah kecuali bapa dan mama dia tepat disampingku, memberi tahu kalau sudah tiba di Makassar “faisal jangan pernah main perempuan atau pacaran kuliah saja dulu nanti pacaran kalau sudah kuliah”, dan ingat shalatlah yang rajin”, itulah prinsip mama hingga satu tahun lamanya saya kuliah di makassar masih memagang teguh perinsip tersebut. Kalau saya menelpon atau mama yang menelpon setiap awal atau akhir pembicaraan itulah prinsip yang terus ia ucapkan kepada saya. Namun, saya percaya, apa yang dikatakan mama merupakan pedoman hidup yang akan memberikan saya kebahagian dan pengalaman yang tidak ternilai haganya.

           Saat ini saya terpisah jarak yang jauh dengan mama, Kurang lebih 600 kilometer. Saya tahu betul kalau mama rindu dengan anaknya yang pertama ini, karena saya juga merasakan hal yang sama. Ada kisah tentang mama diwaktu dulu ia dimasuk kan di possantren yang ada di belopa desa salumanakarra. Belum cukup seminggu mama sudah keluar dari posantren tersebut karena rindu kepada nenek padahal posantren tersebut milik omnya. itulah kisah mama yang sering di ceritakan oleh nenek atau tepatnya kalau saya berkunjung kesalumankarra, kakek di sana sering menceritakan kisah ini kepada saya. Meskipun demikian mama tidak penah menunjukkan rasa rindu saat kita bebicara melalui telephone. Justru mama selalu mengutkan saya, pesan pesannya kalau saya harus rajin shalat, tetap belajar yang sungguh – sungguh dan tidak main main kalau kuliah selalu ada di pembicaraan kami kalau ia menelon. Tanpa di sadari, pesan – pesan tersebut mungkin salah satu cara mama untuk menguatkan kami berdua akan rasa rindu yang besar terhadap satu sama lain.
            Aaah, berbicara tentang mama, membuat saya ingin terbang secepat kilat saat ini juga untuk bertemu dengannya. Doanyalah yang selalu menjaga tiap langkah saya sampai detik inikasih sayang mama yang mampu membentuk sosok saya sampai saat ini. Pedoman dan ajaran – ajaran hidupnya lah yang membuat saya tetap berdiri tegak demi menggapai kebahagia sejati. Dia pahlawanku, tanpa menguangi rasa hormat dan bangga akan sosok mama dan papa yang berperan sama dalam hidup saya. Mama, papa terima kasih engkau telah menjadi terang digelapku, senyum dan doamu merupakan semangat dalam hidupku dan kata – kata “kau harus lebih baik lagi dari papa dan mama”, merupakan kobaran api tiap langkahku. Terimah kasih mama, papa.

No comments:

Post a Comment